Sembilan Puluh Tiga hari yang lalu pohon pun akhirnya patah. bukan saling mematahkan satu sama lain..tapi angin yang kencang membuatnya haraus saling patah. Guruh yang bunyinya meraksasa di dada..menuju kelopak mata, pada keduanya pun bersalin menjadi kubangan air sama-sama mengalir.
Tertanda..Benci Bulan itu!
0 comments:
Post a Comment