FOLLOW @ INSTAGRAM

 photo 2_zps1mahdf3p.jpg

On My glasses

Friday, January 25, 2013

Cinta dan diam

"Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi tidak sesungguhnya kita butuhkan, Dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanya merelakan. Orang yang jatuh cinta diam-diam, hanya bisa, seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian."
Raditya Dika (Marmut Merah Jambu)
Lanjut bacanya yuk!!!...

Sisi Positif Kegiatan Alam Bebas

Sisi Positif Kegiatan Alam Bebas~

Sisi Positif Kegiatan Alam Bebas yang selama ini banyak di ragukan oleh beberapa kalangan. Bahkan sering kita mendengar sebuah untaian kalimat: Untuk apa naik gunung jika nanti turun juga? Bagi orang awam, mendaki gunung, mengarungi arus deras, menyelusup dalam gelapnya goa, memanjat tebing memang dipandang sebagai suatu kegiatan yang sia – sia.

Pada mulanya mereka memang mendapat kepuasan setelah menjawab tantangan dan menikmati panorama indah yang disodorkan alam bebas. Tetapi dari pengalaman naik turun gunung itu, pelan – pelan mereka mendapat sesuatu yang lebih. Bukan lagi sekedar kepuasan mencapai puncak ketinggian. Sifat – sifat positif secara perlahan akan terbentuk, sifat – sifat yang memang diperlukan pada saat – saat bertualang maupun dalam kehidupan sehari – hari.
Sifat – sifat tersebut misalnya, berani mengambil keputusan. Di dalam situasi yang kritis, kita dituntut untuk secepat mungkin mengambil keputusan dengan bijak dan kepala dingin. Dan yang pasti keputusan tersebut tidak akan membahayakan keseluruhan tim, apalagi pada saat tersebut kita bertindak sebagai ketua rombongan.
Perselisihan bukanlah barang asing dalam dunia petualangan. Yang muncul akibat kondisi mental dan phisik yang sudah letih, sehingga kita mudah sekali tersinggung. Tapi karena kondisi alam bebas yang menuntut kerjasama, para petualang tidak bisa mengumbar emosinya begitu saja. Sedikit demi sedikit emosi pun dapat dikendalikan, sehingga tidak tertutup kemungkinan perselisihan terlupakan.
Dengan naik gunung pun kita berlatih memotivasi diri. Karena di gunung yang menjadi penghalang utama adalah si pendaki itu sendiri. Capek – lah, dingin – lah, masih jauh – lah hingga mereka tidak mau melanjutkan perjalanannya. Kalau saja mereka bisa mengalahkan perasaan itu dalam kehidupan sehari – hari, ini bisa sangat berguna pada saat kita menghadapi masalah pelik.
Begitu juga dengan sifat cermat membuat perhitungan dan tidak mudah mengeluh. Kondisi alam bebas yang sulit diduga menuntut persiapan dan perhitungan yang matang, kalaupun ada yang meleset harus kita hadapi dengan pikiran dingin dan lapang dada tanpa saling menyalahkan. Di tengah hutan kita akan mengeluh kepada siapa, toh yang kita keluhi pun dalam kondisi yang sama, malah – malah keluhan kita bisa mengendorkan mentalitas rekan lainnya.
Dalam melakukan aktivitas ini kita dituntut untuk selalu jujur, misal suatu ketika kita melakukan pendakian seorang diri dan tidak mencapai puncak. Bisa saja kita bilang sampai dipuncak, toh tak ada saksi yang akan menyanggahnya, disinilah kita harus jujur, karena pengalaman yang terjadi mungkin berguna bagi teman – teman yang lain. Bila kita sudah mencapai tahap ini, puncak bukan lagi menjadi sasaran utama. Begitu pula dengan kebanggaan yang dulu sampai – sampai bisa menyesakkan dada karena berhasil menaklukkan sebuah puncak, perlahan akan hilang. Karena yang lebih esensi dalam tahap ini adalah bagaimana kita mendapatkan tantangan baru dan bagaimana memecahkannya.
Juga mengurangi nafsu merusak seperti corat – coret, memetik Edelweis dan membuang sampah sembarangan sudah lama mereka tinggalkan. Karena motto “Jangan ambil sesuatu kecuali photo dan jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak“ sudah melekat pada diri mereka. Tetapi semua ini adalah proses yang harus dilalui oleh semua orang untuk menjadi pecinta alam sejati.
Untuk menjadi seorang petualang yang baik kita harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup, peralatan dan perbekalan yang memadai, mental dan phisik yang baik serta daya juang yang tinggi. Tanpa itu jangan harap kita bisa selamat dalam melaksanakan aktivitas petualangan, sedangkan mereka yang telah cukup memiliki segala sesuatunya pun terkadang tidak luput dari resiko berat aktivitas outdoor sport ini.
Semua aktivitas yang dilakukan manusia mempunyai resiko, begitu pula dengan aktivitas petualangan di alam bebas. Ibaratkan seorang pelaut yang harus meninggalkan keluarganya berbulan – bulan, itu adalah resiko dari profesi keahlian yang digelutinya.
Kaum awam seringkali mengidentifikasikan kegiatan outdoor sport sebagai aktivitas yang dekat dengan kematian, padahal para petualang sebetulnya adalah orang – orang yang menghargai kehidupan, hal ini terlihat bagaimana mereka menerapkan safety procedure dalam setiap aktivitasnya. Kalau bicara soal kematian, di atas tempat tidur pun apabila Tuhan menghendaki, kita semua bisa mati atau bisa kita lihat bagaimana banyaknya orang mati karena kecelakaan lalu lintas. Jadi tidak perlu takut melakukan aktivitas petualangan di alam bebas.
Filosofi Pendakian Gunung adalah gambaran nyata bagi para pecinta pendakian gunung tentang hal – hal dalam diri yang sering mengatasnamakan para petualang. Pada masa kini, mendaki gunung adalah kegiatan yang bisa dilakukan secara acak hanya untuk mengisi waktu luang ataupun hanya sekedar ingin disebut Pecinta Alam. Dan disinilah Filosofi Pendakian Gunung terbentuk.

Jika kau ingin tahu lebih jelas mengenai sifat asli orang – orang dekatmu atau sifat asli dirimu sendiri, ajaklah mendaki gunung. Di atas sana, kau akan menemukan bahwa kau tidak bisa menyembunyikan karakter aslimu. Kau akan menjadi dirimu sendiri, sepenuhnya.
Jika egois, maka di atas sana kau akan egois. Jika penakut, maka di atas sana kau pun akan banyak diam. Jika kau pengeluh, maka kau tidak akan berhenti mengeluh sepanjang perjalanan. Dari situlah kita akan semakin tahu kekurangan dan kelebihan diri masing – masing, dan kemudian kita bisa saling introspeksi diri.
Benar sekali, mendaki gunung tak jauh berbeda dengan kehidupan. Terkadang kita melewati tanjakan yang terjal, hingga kita hampir menyerah, terkadang juga kita menyusuri jalanan di tepi jurang, harus hati – hati melangkah karena jika tidak, kita bisa terpeleset. Ketika terpeleset mampukah kita melanjutkan perjalanan, atau memilih mundur dan turun untuk selanjutnya pulang?
Terkadang melewati turunan yang curam, terkadang hanya padang ilalang datar ratusan meter. Terkadang harus berhenti untuk melepas lelah setelah perjalanan panjang.
Seperti halnya hidup, ketika menempuh perjalanan kita banyak mengeluh karena lelah atau menikmati saja pemandangan sekitar. Itu adalah pilihan. Dengan jalur yang sama, beban yang sama, sikap pendaki satu dengan yang lain tentu akan berbeda. Beratnya beban di punggung adalah bekal kita. Tidak murah memang segala bekal kita namun sangat sepadan dengan apa yang akan kita nikmati selama mendaki gunung.
Sesekali kita membutuhkan orang lain untuk berpegangan ketika melewati titian. Terkadang kita harus mempercayakan nyawa kita kepada teman kita ketika kita perlu memanjat bagian gunung berupa tebing yang curam. Sesekali kita membutuhkan teman kita untuk memasang tenda. Sesekali kita membantu merawat teman yang sakit atau cidera dalam pendakian.

Di gunung kita hanyalah penumpang, numpang lewat, numpang tidur, numpang buang air. Sering terjadi hal – hal di luar akal sehat dan logika ketika kita tidak mengindahkan “tata krama” di gunung. Disadari atau tidak, percaya atau tidak, hukum sebab akibat, berlaku sebagaimana kehidupan sehari – hari. Bagaimana kita menempatkan diri di gunung, terhadap penduduk setempat, terhadap pepohonan, sungai, satwa, dan sebagainya merupakan gambaran bagaimana kita hidup sehari – hari. Bagaimana perilaku seseorang di gunung adalah perilaku sesungguhnya dia di kehidupan sehari – harinya.

Mendaki Gunung Adalah Tentang Kebebasan karena mendaki gunung biasanya identik dengan kegiatan para pecinta alam. Menembus badai, mencari jejak dengan satu tujuan, yakni puncak! Dan pada masa kini dan mungkin masa kedepan, banyak orang mendaki gunung dengan berbagai macam tujuan.

Jadi, mendaki gunung itu adalah tentang kebebasan.

Take nothing but picture, Leave nothing but footprint, Kill noting but time.
by : hendsmountenerings, sesama pecinta ketinggian :)
Lanjut bacanya yuk!!!...

Tuesday, January 22, 2013

Sebuah Balutan ??

semesta mulai mengena,,menyapa setiap rasa dibalik asa dan cerita untuk peluh penuh usaha hingga berbicara :)

 mentari menantang ia yang berani berjalan dihadapan,membawa sebuah peluh untuk suatu tujuan dan menyadarkan akan arti kehidupan :) 

biarkan ayuhan tangan mengayuh melintasi pena dalam balutan makna bak hati berbicara,,lepaskan apa yang menjadi rasa .. :)  

secuil titik hitam berada ditengah lapangan putih luas bersiap menggoyahkan segala bentuk...ya untuk membentuk segala diluar kendali :) 

Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tidak mungkin kamu sembunyikan
Lanjut bacanya yuk!!!...

Sunday, January 20, 2013

Hanya Sebuah Analogikah?

"Kehidupan itu bisa dianalogikan seperti naik gunung. Ketika kamu mendaki menuju puncak, tidak selalu jalan yang dilalui adalah jalan yang mendaki dan curam, tetapi sesekali ada jalan yang menurun dan landai. Ketika kamu turun dari pendakian, tidak selamanya turun melangkah dengan mudah, terkadang kamu harus memastikan pijakan, mengontrol kecepatan, agar tidak jatuh terjerembab."
Lanjut bacanya yuk!!!...

Friday, January 4, 2013

Alam dan Tangan Tuhan

Orang Yang Paling beruntung didunia adalah orang yang sempat melihat apa yang telah dipersembahkan oleh alam
Lanjut bacanya yuk!!!...

Tuesday, December 18, 2012

Happy B'day Nandang Sunandar

Late post again,,,ahahahahhaa,,,,but its okelah,,,happy born day buat si monster kecil gendut @just_nans 10 desember 2012...umurnya sama kaya gue eyatapi demen banget manggil gue pake kata "KAKA",,minta banget di jambak kalo ketemu..pengen banget nih anak dibilang masih anak-anak -________________- #memble...tqu so mach buat bapak-bapak JNE yang sudah menembus badai topan puting beliung sampe terseok seok kurus kering,akhirnya sampai juga paketnyaa,,,,,yeaaaahh.....smoga jadi doa yak paketnya monster kecil :D.. amin!





NB : perhatian kepada pemirsah,,PLEASE FOKUS SAMA TOKOHNYA yaaa,,haahhaha
Lanjut bacanya yuk!!!...

Thursday, December 13, 2012

Dear Hati,Hati-Hati Ya!Bisa Kan? (Repost)

I don't Know what i feel,,yang jelas belakangan ini rasanya 'capek' sama yang namanya 'rasa dan hati'..manusia kadang seperti itu..mau bersikap biasa tapi pikiran menolak..aaah yasudaaahlah...
seperti yang di tulis kaka elli di blog nya ini yah kurang lebih sedikit banyak sama.....
 (Repost Ulang karena ga bisa di share ya ka) :)

Pursuit of Happiness. Katanya kebahagiaan itu ga datang dengan sendirinya. Makanya, kebahagiaan itu harus dikejar.
Pertanyaannya sekarang, kebahagiaan macam apa yang patut kita kejar?
When it comes to someone’s heart, ternyata ga gampang memilih bahagia sesuai dengan kehendak hati. Dan keadaan.
Saat kesempatan untuk mengejar bahagia itu datang, tak ada alasan untuk menolaknya. Toh, bukankah ini yang selama ini kita cari? Tapi kesempatan itu datang dengan terms & conditions yang ga asyik. Plus resiko sakit hati tanpa ada asuransi hati yang mau mengcover.

Sedikit demi sedikit, dikejarlah kebahagiaan itu. Gausah pake ribet mikirin ini itu. Karena sejatinya hidup (bukan) ABG macam kami sudah cukup ribet.
Ada yang mempertanyakan, inikah bahagia yang kamu cari?
Ada yang bilang, bahagiamu ini bahaya.
Ada yang bilang, bahagiamu ini sifatnya temporary lho.
Semua kekhawatiran itu mental bak trampoline. Tapi iya, layaknya bermain trampoline, setelah mental, dia akan datang lagi di tempat yang sama. Sialnya, bisikan untuk terus menikmati apa yang ada pun terus-terusan meyakinkan hati ini bahwasannya everything’s gonna be alrite.
Layaknya ungkapan “manusia hanyalah manusia, tempatnya salah dan khilaf”, hati yang juga bagian dari manusia pun demikian. Seringnya salah, khilaf, ga tau diri, suka seenaknya, kadang sikapnya childish, mau menang sendiri, teledor alias ceroboh. Satu lagi, dia ga pernah sadar bahwa dia bisa jadi sakit tanpa obat mujarab yang dijual bebas di pasaran.
Kalau sudah sakit, masih dengan sifat ga tau dirinya itu, tanpa permisi dia seringnya melibatkan banyak yang lain, semisal pikiran/otak yang akhirnya akan mempengaruhi seluruh kinerja organ tubuh dari ujung kaki hingga ujung kepala. Lantas? Harus kita apakan si hati yang nakal ini? Dihukum? Hukuman macam apa yang pantas?
Ah sudahlah. Sudah. Sudah. Sudah.
Kita cuma bisa bilang, “Dear Hati, hati-hati yah, jangan nakal! ;)
Terima kasih Sya, sudah mengingatkan hati saya untuk berhati-hati di timeline pagi ini :)
Lanjut bacanya yuk!!!...

Friday, December 7, 2012

Si "ABIM"

aaaaabiiim main yuuuuuuuk*gayaanakedsehnagajkmain*,,hahah,,yuhu,,akhirnya telat posting kan ini,,maaf kan ateu yah abim gendut...sungguh sungguh menyesal sekali kenapa kamu lahir abim, kamu gak tau apah kalo ateu dan om-om kamuh didunia ini begitu beringas layaknya suka nyemil kepala bayi,,hahah,,tapi tenang ateu dan om lucu dan baaaaik sekalih,,sekalih kalih maksudnya baiknya,,ckckcckk...


ini anak jadi anak yang ditunggu-tunggu selain emak babeh dan uthinya*yaiyalah*,,karena om omnyah dan ateu-ateunya nunggu jungkirbalik sampai si abim bisa berojol,sampe sampe minta doa ke semut,kecoa,cicak,kambing,lintanh,cacing,kucing,,pokoknya semuanya deh*kayak kebon binatang*,,hahahah,,


kenalkan om tanteh namanya "Lintang abimanyu ribi",,aku lahir dari papahku yang super cungkring sekali namanya Dwi Febianto"udang" dan mamahku yang super makbledos RitaSulistyaningrum"Rit",,,hahha,,aku lahir tanggal 18september2012 ini dengan operasi sesar saudaranya kaisar,,hahahha,,pokoknya aku imut *jitak* #silakan bayangin abim lg kenalan sambil ngemut dotbayi


yap si abim ini akhirnya berojol..dia adalah anak dari salah 1 sahabat SMA gue si "udang",,yap kami bersahabat ber-13 *kayamainbola* dan sudah menikah 2orang..#terus gue kapan???*selftoyor*...
ini abim manja banget mau keluar dari perut ibunya,,gimana gak manja coba,,??dihari H-2 tanggalan kelahirannya kita semua nginep dirumahnya udang beharap bisa mendesak si abim untuk bisa keluar,,hahahha,,secara kece banget ateu dan om-omnyah,,hahaha,,udah gitu spesial juga om Robi #sahabtguejuga pas banget pulang dari jerman meski 2hari ke depannya balik lagi kejerman -__-,,eyatapi bener-bener deh nih anak gak mau juga berojol?? udah dirayu pake indomie goreng double pake nasi telor dan baso plus es teh manis tetep ajah belum mau keluar,,ahahhahah* itumah doyanan om tantenya*,,ahahha


tiap menit update mulu si emak dan babehnya di group watsap gimana nih anak biar bisa berojol,,ahha,,sampe-sampe coba deh perhatiin entar di salah satu foto ini ekspresi diye kayak emoticon yang ada di watsap,,dasaaaar anak watsap,,ahhahahhahahah,,


sekarang kamu sudah berumur 3bulan yak nak,,,cepet bisa jalan biar bisa diculik sama om tantehnya,,hahaha,,,jadi anak baik ajah jangan jadi anak melambai kayak bapakmu,,ocree,,dan jadi anak kece ajah kayak ateu SYA,,,sip *peluuuk,,,


nih narsiisnya anak ini


Hari Pertama Lahir,,cek emoticon whatsapp deh pasti ada yang mirip begini

Kelakuan Bapaknya dibikin chibi chibi








dan waktu gue ke jooogjaa entah kenapa liat ini bendaa keinget langsung sama abim,,meski gue tau pasti kegedeaaan,,ahahhaha,,gapapa yang penting lucuk,,ahahha #difoto dg penuh pemaksaan























Lanjut bacanya yuk!!!...

Wednesday, December 5, 2012

Dari Sang Teman "Kakak Sya"

tetiba dikirimin tulisan yang temen gw tulis di blognya,,maunya di share dr blognya tapi apadaya gak ada fasilitasnya...jadi gw repost manual aja :),, makasih banget ya fai,,tapi sesungguhnya masih banyak orang yang lebih hebat dari gue,,dan gue pun belajar dari mereka..yang gw pegang teguh 1 "kl memang hati sudah bicara,,gak perlu takut untuk memulai bergerak sendiri,,karena diluar sana lo akan temui orang-orang hebat yang 1 passion dengan lo yang membuat lo bisa lebih banyak belajar" :) 
----------------------                                                                  ----------------------------------
berikut blog fai :)

 JUDULNYA :Kakak Sya

Siang ini awan nampak mendung, aku melihatnya berjejer di bagian Barat menuju ke Utara. Perpaduan angin dan udara sejuknya membuat ruangan tempatku menulis ini sangat dingin.
Adikku, hari ini kebetulan adalah pertandingan Grup B, piala AFF, akupun alhamdulillah berkesempatan untuk mendukung Skuad Garuda main, kebetulan juga lawannya adalah Malaysia, sebagai tuan rumah. Semoga saja kita doakan, sayap-sayap Garuda cukup kuat untuk terbang tinggi petang ini. Semoga nanti sore juga tidak hujan ketika aku berangkat.

Apa kabarmu dik? sudah lama aku tidak melihat wajahmu lagi, terakhir kali bertemu kamu masih tertidur pulas di bekas kamarku dulu, tak tega aku membangunkanmu waktu itu, jadi aku hanya bisa membelai rambutmu, semoga kamu nyaman dan tak terbangun saat itu.
Bagaimana sekolahmu dik? masihkah kamu bangun pagi terus nonton spongebob atau dora the explorer ?? ingatan itu yang terus terbenam di benakku.

2 hari lalu disaat aku pergi bekerja, aku melihat sekolah-sekolah disini sepi, tak ada murid yang masuk, memang saat ini sedang musim liburan sekolah. Disaat itu juga aku teringat denganmu dik, apakah disana juga sedang musim libur sekolah ?? jikalau libur semoga kamu bisa lebih banyak belajar dirumah, membantu orangtua kita. Meski hanya nyapu atau mencuci piring kotor. Aku harap kamu juga harus bisa mengulang pelajaran matematikmu, aku tahu, aku tak bisa mendampingimu terus, begitu juga dengan kakak-kakak mu yang lain, kamu harus berusaha sendiri dik, cepat atau lambat.
552493_4217691653064_1966140764_n
Sumber : Foto Facebook Sya

Kali ini aku ingin memperkenalkanmu dengan temanku, dia adalah teman yang kukenal lewat BEM kampus, panggil saja dia Kak Sya, kenapa dia ?? karena dia bisa melakukan apa yang tidak semua orang bisa lakukan, termasuk diriku. Dia bisa bekerja sambil mengajar juga, aku melihat kegiatannya di akun Facebook nya. Kak Sya ini mengajar anak-anak seumuranmu dik, masih kecil-kecil, namun yang membuatnya beda adalah, dia mengajar untuk sosial. Anak-anak yang kurang mampu untuk bersekolah, dikumpulkannya di bawah kolong jembatan Grogol, lalu mereka diperkenalkan dengan konsep dasar yang namanya membaca dan berhitung. Sama ketika kamu belajar itu ketika TK. Jika suatu hari kamu lewat jalan itu, lalu kamu menemukan sekelompok anak tengah belajar, cobalah beri salam dan sapalah mereka dik, karena siapa tahu disana ada temanku yang sedang mengajar.

Aku ingin sekali bisa seperti dia atau seperti teman-teman lain di komunitas indonesia mengajar, mencoba berbagi sedikit ilmu yang kita miliki untuk sesama, toh, pada akhirnya itu akan menjadi salah satu ladang pahala kita bukan. Tentu kamu ingat pelajaran Agama, apa saja amal yang tidak akan pernah terputus sampai kita telah meninggalkan dunia yang fana ini, benar sekali, salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Dan Kak Sya telah melakukannya, kamu bisa banyak belajar darinya dik. Tapi apa daya, keinginan itu belum bisa terpenuhi, terakhir kali aku mengajar adalah saat masa-masa KKS dari kampus dulu dik, ironi memang ada orang yang rela blusukan ke desa-desa untuk belajar mandiri, tapi hanya untuk nilai. Mungkin suatu saat aku bisa bergabung dengan mereka dik.

Di tempat lain, ada anak yang harus bersekolah dengan melewati tempat-tempat berbahaya, ada yang harus bergelantungan di jembatan yang hampir rubuh, ada yang harus menyusuri sungai, sampai-sampai sepatunya dijunjung diatas kepala beserta tas dan isinya, hanya untuk menghindari basahnya air sungai dan yang kuceritakan ini benar-benar nyata dik.

Disaat setiap orang memang butuh uang untuk bertahan hidup, ternyata masih ada orang yang rela mengeluarkan uangnya untuk hidup juga, tapi bukan untuknya, melainkan untuk hidup orang lain. Semoga setiap relawan yang ada, selalu mendapatkan rahmat dan berkah dari-Nya. Aaamiin.
Baiklah, disini sudah jam setengah 4 sore dik, sepertinya aku harus siap-siap berangkat mendampingi Garuda terbang, tapi sebelumnya, aku ingin mengangkat jemuran dulu di teras depan, supaya tidak basah tersiram hujan yang sudah turun sejak 15 menit lalu.

Tulisan ini didedikasikan untuk temanku, Sya, Sistem Informasi UIN 2006
Lanjut bacanya yuk!!!...