Pendakian Kebut Gunung bersama Para Lelaki Kaki Kuda dan gue sendiri adalah si Kaki Keong :D.. miss them so much.
Lanjut bacanya yuk!!!...
kata yang paling jujur ketika mulut sudah tidak sanggup berbicara,Let's Speak Up!
aaaaFeatured Post Via Labels
Instagram Photo Gallery
Tuesday, October 1, 2013
Menemani Dalam DIAM
Diam...Diam..dan Diam...dia yang selalu menemaniku dalam setiap diam ku
Berjalan Bersama dibawah Rembulan dan gemintang, Hanya terdiam dan saling Diam..hanya terdengar irama nafas yang mengalun dan detakan langkah..
Tiada kata keluh yang keluar, mencoba berbicara dalam diam dan bahasa tubuh seolah memahami arti sebuah pijakan..Riuh alunan binatang malam pun bersambut dan kita tetap terdiam...
Dalam diam dia memancar memberi perhatian. Seolah memberi sinyal " inilah aku yang sebenarnya...lihatlah.." dan hati mulai dituntun untuk menyelami bersama diam.
pijakan,,dinginnya malam,,hembusan nafas,,alunan binatang,,cahaya bintang dan bulan menjadi irama untuk saling memahami dan menyelami masing-masing dari kita dalam diam :)
Dan kita melakukannya dengan saling memahami dan sempurna..ada sosok yang terukir dalam diam #rindu dan Tuhan pun bermain dengan jari jemarinya mengolah sang diam
Kamarku, Tangerang 30 Oktober 2013 01.00
Lanjut bacanya yuk!!!...
Berjalan Bersama dibawah Rembulan dan gemintang, Hanya terdiam dan saling Diam..hanya terdengar irama nafas yang mengalun dan detakan langkah..
Tiada kata keluh yang keluar, mencoba berbicara dalam diam dan bahasa tubuh seolah memahami arti sebuah pijakan..Riuh alunan binatang malam pun bersambut dan kita tetap terdiam...
Dalam diam dia memancar memberi perhatian. Seolah memberi sinyal " inilah aku yang sebenarnya...lihatlah.." dan hati mulai dituntun untuk menyelami bersama diam.
pijakan,,dinginnya malam,,hembusan nafas,,alunan binatang,,cahaya bintang dan bulan menjadi irama untuk saling memahami dan menyelami masing-masing dari kita dalam diam :)
Dan kita melakukannya dengan saling memahami dan sempurna..ada sosok yang terukir dalam diam #rindu dan Tuhan pun bermain dengan jari jemarinya mengolah sang diam
Kamarku, Tangerang 30 Oktober 2013 01.00
Saturday, May 11, 2013
Senja Paling Pacar-Senja yang selalu menyimpan rindu padamu
Aku percaya, setiap perasaan itu mempesona. Setiap suara itu indah.
Setiap adegan dalam kehidupan itu punya makna. Karena itu, aku senang
memperhatikan apa pun yang rinci dan perasaan apa pun yang muncul dari
setiap detail.
Tiap pagi, desau angin dari kipas angin tua di kamar bicara banyak
padaku melalui selimut tipis yang berkibar-kibar karenanya. Ribuan butir
air yang turun tergesa-gesa melalui keran ke bak mandi membisiki aku
dengan suara girang tapi tertahan. Seolah bilang, “Selamat pagi!
Semangat, semangat!”
sendok di mug kesayangan berwarna plum, helai-helai daun
merah yang dari dalam bis aku lihat berjatuhan setiap kali bis berhenti
di lampu merah, mata terang para pengamen cilik yang nyanyinya sumbang,
klakson-klakson yang ramai di kemacetan, dan ribuan peristiwa kecil
lainnya susul-menyusul memenuhi mataku. Semua bergerak sangat lambat.
Ketika semua orang berusaha berlari, aku pinginnya mencoba melambat. Menikmati hidup. Carpe diem. Carpe noctem.
Menikmati senja.
***
Aku sering mencoba bicara pada senja, mempertanyakan apakah
sebetulnya ia itu lelaki ataukah perempuan. Ia tidak pernah menjawab.
Senangnya malah ngeloyor begitu saja. Tapi, aku ini orangnya
cepat puas; puas hanya dengan kehadirannya yang sebentar, atau ketika ia
tidak sembunyi di balik awan gelap.
Aku kemudian menebak, “Kamu itu mestilah laki-laki. Playboy,”
aku bicara demikian pada senja di suatu sore. Tidak pernah ia bisa
cukup dengan satu keindahan. Tidak cukup hanya dengan awan yang putih
bening, ia pasti menginginkan langit biru cantik untuk bersisian
dengannya. Semua mau ia miliki. Senja hanya muncul-menghilang menggoda.
Tidak pernah ia benar-benar menjawab.
Senja lalu kelihatan bergandengan dengan batas laut.
***
Senja tidak datang-datang beberapa hari belakangan ini. Hidupku
mendadak aneh. Dimulai dari bangun tidur, aku terbangun dengan jantung
yang berdegup-degup tidak berirama. Terlalu cepat dari sewajarnya. Aku
mengingat-ingat mimpi semalam.
Aku berbisik pada senja yang keunguan. “Jangan ke mana-mana.” Senja seperti biasa cuma angin-anginan. Datang dan pergi menggoda.
Tapi tumben ia menjawab, “Setiap yang hadir, mesti akan hilang.”
Dengan jingga yang silau, senja lalu menghilang. Dan, aku terbangun
dengan dahi basah oleh keringat.
Ibu yang selalu duduk tenang di ruang keluarga hanya mengatakan,
“Mimpi itu hanya khayalan kalau terjadi ketika kamu tidur, Nak.
Sebaik-baik mimpi itu yang kamu kejar ketika kamu bangun.”
Ibu terlalu serius. Aku bergerak malas menuju meja makan. Aku
menghadapi sarapanku dengan setengah jiwa. Gesekan pisau di roti dan
piring berbisik-bisik minta diperhatikan. Aku cuek.
Setiap yang hadir, mestilah akan hilang.
“Ma, aku berangkat, ya.”
“Hati-hati, Nak. Jangan sampai dimakan mimpi.”
***
Termangu di bis menuju kantor, kemacetan berubah jadi satu hal yang
menggelisahkan. Mobil-mobil yang berbaris tidak rapi serta motor-motor
yang salip-silap sembarangan gampang mengejutkanku. Kondektur yang
meminta ongkos saja aku tidak acuhkan, sampai dia harus mencolek bahuku,
memaksaku sadar dari lamunan.
Aku percaya, mimpi tidak sekadar bunga tidur. Ia adalah pembaca
tanda. Ada yang bilang, omong kosong soal firasat. Tapi, aku lebih
setuju untuk bilang, tidak ada ruginya menjadi lebih peka. Ada juga yang
berpendapat, mimpi adalah apa yang sangat kita inginkan dalam kehidupan
nyata, sehingga alam bawah sadar mewujudkannya. Aku pikir masuk akal.
Tapi, aku akhirnya tahu, tidak semua mimpi terlalu mudah untuk
diartikan—meskipun bahasanya tidak rumit sama sekali. Lalu, apakah harus
diartikan, jika terlalu sulit untuk diterjemahkan?
Aku mengintip matahari dari balik jendela, sebelum tenggelam dalam kerja. Senja belum datang juga.
***
Di depanku, Microsoft Word yang blank di layar notebook menggodaku.
Berkali-kali, klak-klik keyboard hanya mengharuskan aku menekan tombol “backspace” berulang-ulang.
***
Apa yang paling dibutuhkan seseorang dalam hidup? Pasangan yang
ideal? Uang? Cita-cita yang kesampaian? Pekerjaan yang nikmat? Aku
bertanya pada bayangan diriku di cermin kecil di meja kerjaku. Tidak ada
respons. Pantulan yang ada di cermin hanya berkedip-kedip pelan,
memiringkan wajah ke kanan dan ke kiri.
Kalau senja benar, lalu untuk apa kita meraih? Kalau yang hadir pasti
akan hilang, lalu untuk apa kita mencintai? Untuk apa kita memiliki?
Untuk apa kita bermimpi?
Resah adalah perasaan yang dominan aku rasakan hari ini. Sama saja
seperti jatuh cinta, resah juga bisa indah. Ia bisa mengeluarkan bulir
keringat tanpa harus olahraga. Membuat kita merasakan jantung kita
berulang kali ingin mencelat keluar karena bergetar keras tak beralasan.
Atau, mengabu-abukan pikiran sehingga bisa membuat kita lupa pada apa
pun yang sebelumnya kita jaga benar, seperti citraan atau kejernihan
pikiran.
Tulisan tidak ada yang selesai. Liputan dihadiri tanpa bekas apa pun
di memori. Di tempat biasa aku bicara pada senja, aku sudah duduk-duduk.
Sendirian. Di atap paling atap sebuah gedung yang mencakar-cakar langit
Jakarta. Pak Deddy menunggu di basement. Mungkin ngopi di kantin
karyawan.
Tanpa suara, senja hadir. Hei, playboy, dari mana saja? Kali ini suaraku bahkan tidak keluar. Hanya menggaung-gaung di dalam hati.
Ia datang bersama angin yang mengenakan gaun cantik sekali; satin
berwarna biru pastel. Tangan mereka bergandengan. Aku cuma bisa tertawa
kecil dan membatin lagi, Apa laut tidak cemburu?. Senja hanya tersenyum
nakal. Angin disuruhnya bersemilir ke barat dulu, selagi senja ngobrol
denganku. Si pacar senja manyun, tapi nurut. Aku dan senja tertawa kecil
lagi.
“Dari mana? Lama nggak kelihatan?”
“Ada, tapi memang nggak kelihatan.”
“Dasar.”
“Kamu yang nggak kelihatan. Ke mana saja?”
“Mencari-cari kamu nggak ketemu, jadi aku ngambek saja, nggak ke rooftop.”
“Lho, tadi kan aku bilang, aku ada tapi memang nggak kelihatan.”
“Ya kalau nggak kelihatan, mana aku tahu kamu ada?”
Senyumnya si playboy semesta itu mengembang lagi. Wajahnya jingga tua sekarang. Ganteng.
“Aku ada di sore mana pun yang kamu bilang aku nggak ada, Tara.”
Tumben ia menyebut namaku.
“Yang nggak kelihatan kan belum tentu nggak ada,” lanjutnya lagi. Wajahnya berubah agak keunguan sekarang.
“Tapi, yang nggak kelihatan kan belum tentu juga ada di sana,” ini suaraku. Pelan. Sampai-sampai senja tidak bisa mendengarnya.
“Kangen?” katanya. Topik bergeser.
“Sedikit.”
“Sini, peluk.” Senja cuma menggoda. Ia tidak pernah bisa memelukku.
Suatu kali aku pernah minta peluk dan cium, seperti ia memeluk
mega-mega atau ia mencium batas laut sampai kebas di depan mataku. Ia
menolak. Kamu terlalu cantik, dan…terlalu lugu, katanya.
Kecantikanku membuat senja sangat hati-hati. Takut kalau ia akhirnya
terlalu cinta, sementara ia tidak akan pernah bisa terus-terusan
bersamaku. Keluguanku membuat senja jauh lebih hati-hati. Takut kalau
akhirnya aku yang jatuh cinta keterlaluan pada playboy itu dan
menuntutnya untuk selalu ada bersamaku, sementara ia tidak akan pernah
bisa terus-terusan bersamaku.
“Kamukah itu yang main ke mimpiku semalam?” aku akhirnya bertanya.
Keunguannya mulai pudar. Malam sebentar lagi mengusir senja dari
langit. Senja kelihatan gugup; entah karena malam bakal datang, atau
karena pertanyaanku.
“Kamu bilang sesuatu di mimpiku. Ah tapi aku sendiri belum tahu kalau itu betul-betul kamu atau bukan. Itu kamu?”
“Setiap yang datang mestilah memang akan hilang pada akhirnya, Tara.”
“Jadi itu betul kamu.”
“Sama seperti yang terluka, akan sembuh suatu hari nanti.”
“Begitu?”
“Iya, begitu.”
“Tapi, bukankah yang retak tidak akan bisa utuh lagi?”
“Yang penting, apa pun yang berantakan, pasti bisa dirapikan kembali. Seberantakan apa pun itu.”
“Kamu itu mau ke mana sebetulnya? Meninggalkan aku?”
Satin biru pastel lalu berkelebat di mataku. Pacar senja sudah datang
dari barat. Siupnya cemburu. Tangannya sudah menggandeng senja kencang
sekali. Raut wajah senja tidak terbaca. Ia sudah nyaris habis diusir
malam.
Tara, ingat saja, aku selalu ada walaupun tidak kelihatan. Aku ada di setiap sore yang kamu telanjangi. Aku pergi dulu.
Angin membawa pergi senja, dilihat mega-mega dan batas laut yang iri.
Aku tidak iri. Tapi entah kenapa aku merasa kehilangan. Jingganya senja
sudah tinggal setitik kecil di sudut sana, tepat di lengkung langit.
Besok ngobrol lagi? Aku bertanya dalam hati, berharap ada jawaban dari senja yang sibuk digandeng si pacar.
Tidak ada respons darinya. Ia tinggal sebutiran sangat kecil sekarang. Aku termangu, lesu di akhir petang.
Bicara saja pada hatimu, aku ada di situ. Selalu. Senja berbisik, samar sekali.
*********** Repost**************
Senja yang selalu menyimpan rindu padamu
Sunday, May 5, 2013
Tersesat Didalam Hutan Sempu #Part 5
12 ORANG TERSESAT DIDALAM HUTAN DENGAN 1 BOTOL AIR
..............................................……………………………………………………….............……….*lagi jalan
ceritanya……………………………………………………….setelah beberapa menit jalan nafas mulai seperti
ikan mas koki yang lagi asma akhirnya gw,farah,yuda,nina,fahri,mas beni dan
beberapa peserta lainnya yang bareng pun beristirahat sejenak,berbagi air yang
dibawa,ya air yang hanya ada di gue. Terlihat kelompok kami sudah tertinggal
cukup jauh dari kelompok yang paling depan,jepraaaat jepreeet mimin mengawetkan
kita yang sedang megap-megap. Sambil menunggu kelompok belakang yang jauh
tertinggal,dimana disana ada si sego pecel lele pincuk “ilham”.
Lokasi Terakhir Sebelum Nyasar
Tiiik took tiiik took tikk tooook
penampakan tidak muncul juga seraya tertelan hutan yang lebat..hampir 0.5 jam
mr.pecel ga menampakan batang hidungnya mungkin saat itu hidungnya terlalu
blesep ke dalam sampe-sampe tidak terlihat atau memang ga terlihat sebenernya
Cuma bajunya aja?*eh*,,ahhahh. Akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan
sendiri..dengan bekal tadi lihat rute mimin yang sudah duluan tapi tetep aja
cepet banget dia kaya kutu loncat…naiikk..naikk..kedalam
hutaaan,,tinggi..tinggiii..sekalii..hi..hii..hii *jalan terus*,,,sampai pada
akhirnya pada bertanya “lewat mana lagi nih”..masih jalan terus masih super
stay cool, dan masih bertemu dengan bapak-bapak pemandu yang memang saat itu sedang
mengantar 3orang arah pulang bersama kita, dan sesekali bertanya dengan pemandu
tersebut…”iya dek lurus aja,itu keliatan kok..”,,,okay santai lanjut
jalaan…jalan terus celingak celinguk kok sepi ketinggalan jauh banget rasanya
sama rombongan depan dan belakang, melewati Goa dimana ketika perjalanan
berangkat malam kesempu semalam,yudha yang berbarengan dengan teman-teman dari
Banjarmasin setelah melewati goa ini salah satu teman perempuan mereka pun
kesurupan…*horror*,melewati goa ini masih sempat bertemu dengan pemandu yang
sedang memdokumentasikan clientnya..dan disini pulak lah sampahnya supeeeeer
banyak.GILAAAK nih orang-orang nyelipin sampah disini. Alhasil cukup lama di
deket goa buat ngambilin sampah, hingga salah satu diantara kami melihat senyuman
bangga akan apa yang kita lakuin dan berkata “ saaluuut”..hahhahahha,,,*jadiiii
enak,,bapaknya minta dipeluk #eh*.. lanjut berjalan lagi masih dengan kondisi
KETINGGALAN SAMA KELOMPOK MANAPUN..setelah beberapa lama berjalan bertemu lagi
dengan bapak-bapak pemandu berkaos ungu dan berbadan cukup besar,ya sebesar
didin markodin lah tapi gede dikit berjalan sendiri. Dia menunjukan arah
selanjutnya “jalan lurus,nanti ketemu pohon besar belok kanan”. Mengikuti
petunjuk yang dikasih oleh pemandu kami pun berjalan dengan santai, kondisi
hutan yang benar-benar landai, kering dan beberapa kali menemukan track yang
benar-benar tidak berlumpur, bahagia banget rasanya jalan di jalanan seperti
ini, dengan suasana cukup sepi hanya ada gue dan 11 temen lainnya yang
bareng-bareng. Sempat berkata-kata “ kenapa coba gak lewat sini aja kemarin,
kan kering enak datar begini,gimana sih “ ..hhahha, dan yang lain pun
mengiyakan,,hahahh.
Cukup lama merasakan track seperti ini sampai akhirnya
bertemu dengan pohon besar yang sebelumnya dikatakan si pemandu dan ini
bercabang kanan dan kiri. Saling menyakinkan satu sama lain “iya belok kanan
sini nih, tuh pohon besarnya,,tapi abis ini lewat mana lagi yak..”.. dan yudha
yang berada di paling depan pun “ udah ikutin jalan setapak ajah,pasti ini
jalan sering dilewatin”. Berjalan terus berjalan, akhirnya bertemu dengan tanah
yang pekat lagi, jalan menanjak dan agak miring. Dan ternyata selama perjalanan
tadi kita pun baru sadar kalo kita itu sudah NYAAAAAAAAASAAAAAAAARRR,,KITAAA
NYAASAAAAR JAAAUUUH….mulai bingung lewat mana, jadi sering berenti dan
ngeyakinin buat lewat mana mana nya selanjutnya. Suasana hutan saat itu
bener-bener sepi Cuma ada kita ber 12 dengan komposisi( cowo 3 dan cwe 9 ), melihat
ke berbagai arah pun tidak ada siapa-siapa, lagi-lagi Cuma bilang “kalo
jalannya bener pasti kita ini papas an sama orang yang mau ke sempu kan,kaya
kemarin sore itu, tapi ini gak ada siapa-siapa”, sampah yang dari awal sudah
dikumpulkan,semakin lama-semakin frustasi males buat ngambil sampah yang
ada,karena udah nyasar begini, dan yang MAKIN
MENGENASKAN adalah gue yang bertugas membawa aqua 1.5 liter buat di
perjalanan AIRNYA MENGENASKAAAAAAAN
TINGGAL ¼,TINGGAL SEDIKIT DAN KITA BER 12 NYAAAASAAAR…T______T,, cakep
banget perjalanannya ini pun air dikasih ketika sebelum nyasar diperistirahatan
terakhir,karena nyoba ngubek-ngubek carriel fahri gak nemu alias udah gak punya
air lagi kita. Mau minum jadi sedikit sedikit sekenanya,dan farah yang susupan
kakinya pun udah gak tega buat nyiram kaki nya pake air minum,sayang kalo nanti
makin jauh nyasarnya,,nyawa banget.
Entah gimana kenapa kita bisa baru tersadar
dari nyasar itu, yang jelas suasana hutan yang hening, kondisi track yang
nyaman bener-bener mengalihkan kesadaran, sehingga jalan begitu saja, yang
jelas jika dianalogikan seperti seeokor burung didalam sangkar. Yah serasa kita
berada disebuah kotak yang besar,sepi, hening,matahari yang bersahabat serta gak
melihat seorang pun selain kita. Bertemu
dengan beberapa kali pohon besar dan percabangan yang lebih memilih untuk
melewati arah kanan,katanya kanan sih bagus --___--,,sempet ngebathin” oya sms
mimin mungkin udah bisa pasti bisa “ dan oneng gw pun kumat baru sadar kalo gak
ada sinyal kan disini =___=, beberapa kali teriak-teriak gaya tarzan keselek
terompet tahun baru dengan sandi yang sama tetep gak ada yang nyaut, “
HEEEEENDIIIIIII,,,,MIIIIIMIIIIIIIINN,,,KAAAAMDIIIIII,,,,DIIIIDIIIIIIN” tetep ga
ada yang nyaut juga. sekarang Cuma ikutin jalan setapak aja yang jadi patokan,sudah
mulai menemukan kembali jalan yang berlumpur pekat dan kontur tanah yang miring
dan nanjak. Dan beberapa kali melihat orang lain yang berjalan kea rah
sempu,itu pun hanya terlihat warna baju yang mereka pakai saking jauhnya jarak
kita. Lagi-lagi berpikir “tuh ada orang disana, pokoknya gimana caranya kita
bisa menuju jalur disana”.. tapi apa daya, semakin jauh dari orang-orang
itu,semakin tidak terlihat siapapun,Cuma bisa ngedenger sautan ala-ala “monyet”
“weeeiiikk” yang ga keliatan orangnya.
Hopeless,pokoknya berdoa jangan sampai
tiba-tiba hujan,jangan sampe nyasar makin jauh, jangan sampe akhirnya gak bisa
pulaaaaang,,,beluuuuuum nikaaaaaaaaaaaaaaaaaaah iniiiiii *eh*..hahha,,jalan
agak makin susah, dan setelah 2 jam kami nyasar, dan selalu teriak “ yang
didepaan tungguuuuin dooong”,, entah siapa yang didepan yang jelas begitu aja
kali ada yang nyaut, daaaaaaaaaaaaaaaaan akhirnyaaaaa adaaa yang
nyaut….gegulingan salto mata berbinar-binar layaknya liat pangeran berkuda
putih *dongengjamanpurba*,,sekelompok rombongan 8 mahasiswa dari bandung sedang
beristirahat, akhirnya curhat lah sana sini dengan mereka kalo kita nyasar dan
ditinggal mimin-miminya *cincang-cincang*, ngelurusin urat-urat kaki yang udah
pada demo minta dinaikan gajinya *gagalfokus* kita Cuma bisa ngeliatin
rombongan bandung itu yang lagi minum susu coklat ultra ukuran
besar,,”maaasaaoloooh, enak banget itu minuman berwarnaaa,,sabar-sabaaar”. Air
minumnya kita udah habis T_______T.. saling berbisik “ susu cuy,susu itu enak
banget, ah tapi udahlah gak boleh nyusahin mereka,masih mending ini ketemu
mereka “..duduk menatap nanar susu ultra, sambil ngebayangin es teller, slurphy
sevel, es krim, bakso,mie ayam ditemanin matahari *ngeces se ember,kasiaaaan*,
Kita pun akhirnya melanjutkan
perjalanan bersama team bandung, dengan tetep minta pelan-pelan jalannya. Hampir
1 jam berjalan dengan track miring dan tidak begitu landai, sepertinya jalanan
ini jarang sekali dilewati orang. Dan salah satu anak bandung teriak “ udah
dekeeet di depan, udah ada poho, 5 menit lagi inii “,, “yaelaah paling di PHP
in, kaga usah PHP in kenapa,,”, dan gak lama pun paling depan teriak “ itu udah
ada rumah, udah ada pohon mesar melintang segita”… ooooh tuhaaaaaaan,,akhirnyaa
sampaaaaaai…berbinar-binar sangat ini mah,akhirnya nikaaaaaaaah maaaaak *eh
salah focus*. . beribu ribu terimakasih banget sama team bandung yang udah mau
nolongin kita ikut bareng. Entah lah apa jadinya kalo gak ketemu..hikshiks..dibalik
muka kita yang kesel karena nyasar tapi bahagia juga udah nyampe. Sampe pada
bilang “ nyampe luar udah pada diem aja,gak usah ngomong, apalagi sama
mimin,diemin aja #edisi ngambek beneran “… keluar hutan, doring yang udah sampe
duluan nyambut sambil cengengesan minta dijitak gw, farah, fahri,nina, mas beni, dengan muka
diye penasaran kita kepisah.
Di teluk semut ini, gw coba ambil barang di
carriel fahri, gue ubek-ubek, EYAMASAAAOLOOOOO
GUE NEMU 1.5LT AQUA masih disegel. Terus tadi didalam hutan kemana ini air
aqua, kenapa jadi ada begini pas udah sampe, sukurlah akhirnya bisa minum, dan
dibelakang tempat istirahat kita ada teamn bandung, yasudhlah akhirnya berbagi
air aqua itu dengan mereka. Dan kaki farah pun yang kesusupan sampe
pincang-pincang jalannya pun tiba-tiba ilang gak pincang lagi. Iyak banyak yang
ANEEEH selama nyasar. Entah lah mungkin salah satu diantara kita ada yang
keceplosan sombong atau emang udah jalannya harus nyasar, biar ada cerita,
rasa,toleransi dibalik itu semua.
Dan gw ,farah,fahri, nina pun
langsung bersihin badan di pojokan air yang penuh batu yang bisa buat duduk
sekalian bersih-bersih. Dan masih dalam edisi super ngambek dengan si cumi
mimin, kaga negor kaga laporan, dan
mimin pun Cuma ngelongok ngabsen nyamperin dari jauh ngeliat kita lagi
bersih-bersih..dan terakhir si mega dengan kaki bonyoknya dan opung bercarriel
100lt plus plus *gendong mega*,,,ahhahahahha….dan tibalah kami di sendang biruu
yang selalu berdendang dengan perut yang sudah bergoyang kelaperan.. dan
cacing-cacing yang udah super demo di perut kita pun akhirnya bisa mingkem
dengan 2 mangkok mi ayam dan bakso serta 1 gelas es kelapaaa,,hahhahaha *laper
apa kesurupan*,,ahahhaha
Petualangan Sherina Bangets ini Namanya..ahahahaha,,perjalanan pulang ditemani dengan kaki bonyok,lecet, badan lengket, dekil, ngantuk cetar, dan senja orangee dari langit malang.....dan perpisahan di stasiun malang persis kaya habis di deportasi dari Truck --__--...
Thanks To
- Mimin Surimin Makhluk Tertindas*Ischamdi*,,ahhaha,,,si Pedendang Sego Pecel Pincuk yang jrang jreng doang suaranya kaga ada,,hahah,dan Om didin Manusia Aer "Carrielnya Isi aer doan",,ahahha
- Toilet Samping Stasiun, Ibu Soto Stasiun Buat tumpangan Naro Tasnya
- Tempat Penyewaan Sepatu Bola Karet yang semakin basah semakin melar "baru kali ini ada semapu makin melar"
- Soto Ayam nya yang menggelegar "laper parah" makasi Mas-mas,pak le,,mbahnya IPKA ...
- Abang mie ayam, abang bakso,,abang es kelapa..*cium satu-satu"
- dan Opung dengan Carriel 100Lt nya yang akan di film kan,,ahahha
perjalanan kami dilanjutkan ke BNS,Balekambangan dan P.Ismoyo sendiri,,,dadaaaaaadah..daadaaaaah cantik
Kalo Baca jangan setengah-setengah,,masih ada lanjutannya nyesel kalo gak baca,,ahhaha,,,cuuss yuuk
- Ready To go Menjemput Surga "Sempu" #Part1
- Perjalanan Sendang Biru "Sempu" #Part 2
- Welcome To The Jungle "Sempu" #Part 3
- Surga Itu,,Buliran Pasir,, Bintangku Yang Ku Rindu#Part 4
- Tersesat Didalam Hutan Sempu #Part 5
Surga Itu,,Buliran Pasir,, Bintangku Yang Ku Rindu "Sempu" #Part 4
SURGA ITU,,BULIRAN PASIR,, BINTANGKU YANG KURINDU
Dan
jeeeeeeeeeeeeeng..jeeeeeeeeeeng….jeeeeeeeeeeeeeeeeng,,,”WAHAI PELUH…KAKI SAYA
SUDAH DISINI,,YAAA DISINI BERHASIL MELAWAN MU untuk melihat SEPOTEK SURGA TUHAN
YANG MAHA SEGALANYA” dan mimin pun sudah di depan mengecek kedatengan satu
persatu dari kami….
Deburan ombak malam hari,hembusan
angin yang menyapa seolah menyambut kami, dan akhirnya kaki ini pun menginjakan
buliran-buliran pasir putih,,yah ini yang kami tunggu buliran-buliran ini
setelah berjam-jam peluh membanjiri segalanya hingga badan pun sudah tak dapat
bercerita lagi untuk menunjukkan wujudnya. Dan tengoklah langit tuhaan ke
atas,hamparan bintang menyapa memberikan senyuman kepada jiwa-jiwa petualang
yang telah lelah menyusuri tiap langkah penuh harapan dan ia membayarnya dengan
penuh keindahan, yak mereka cantik sungguh cantik sekali J. Temen-temen dari IPKA
yang sudah tiba sehari sebelumnya sudah menyiapkan minuman hangat
“teh,kopi,susu” yang siap menyambut melepas dahaga. Berada di antara
tenda-tenda yang berdiri diatas buliran pasir putih dengan segelas teh hangat
mampu melepas semuanya. Yak ini lah cara tuhan menjaga alamnya dengan melalui
sebuah perjuangan tuhan menjaganya,karena tanpa perjuangan mungkin tidak akan terbayar
seperti ini. J.
Malam terasa panjang,menikmati
tubuh yang terhempas bersama pasir-pasir putih di surganya tuhan, deburan ombak
yang saling saut menyaut memanggil seraya ingin dihampiri, dan cantiknya sang
langit dengan ribuan bintang-bintang menemani tiap gerak bola mata. Ada mereka
yang menghabiskan malam dengan mengobrol dari dalam tenda, ada mereka yang
meratapi luka-luka di kakinya dari dalam tenda, melelapkan mata dibalik
hangatnya tenda , adapula yang bersenda gurau kecil disamping tenda. Gak rela
kalau harus memberikan mata ini terpejam lebih awal setelah perjalanan yang
cukup panjang, gak rela jika harus merelakan mata ini terpejam tanpa menikmati
beratap bintang. Ada hendy “pecel” yang sudah siap dengan gitar emasnya yang
ditenteng jauh dari ujung genteng atap rumahnya dan suara nya yang katanya emas
ber 24 karat sampe karatan,,hahahha..dan jimatnya “buku contekan lirik-lirik
lawasnya” ( sesuai sama wajah kalo ini mah ),,hahaha.
Di petikannya satu
persatu jreeeeeng…jreeeeeeeng….*lagu jawa koplo bergulir* #lha,,ahahha,,yaa
suara emas,perak,perunggu nya pun keluar mau mau enggak-enggak ditambah dengan
timpalan suara mimin surimin. Malam makin larut, mata belum mau
bergeming,teman-teman lain sudah berada pada habitat tendanya, sementara saya,
fahri, farah,nina,doring, noval, dan mimin masih dengan battle UNO nya dengan
per-bully-an tingkat nasional..hahahhaah…malam makin larut cahaya bintang makin
memenuhi tiap sudut langit, aaah memang suasana seperti ini lebih tepatnya
adalah tidur beratap bintang dan saling bertukar cerita satu sama lain, tenang
rasanya membiarkan tubuh hilang dari keramaian kota merasakan sepinya sudut
bagian lain milik tuhan dan mendengarkan bisikan-bisikan alam seraya ingin ada
yang disampaikan.
HAPPY BDAY PESUT AIR SEMPU “PECEL”
Jam sudah hampir menunjukkan
pukul 12 malam menuju tanggal 11 maret 2013,,yak ada rasa khawatir yang
menghampiri,khawatir karena sesuatu,yak saya,farah,nina mencoba
mengingat-mengingat dan mengubek-ngubek bingkisan kecil special yang sudah kami
“MANJA ADV” siapkan jauh-jauh hari apakah terbawa atau tidak ketika repacking
di sendang biru. Yak karena crowdednya suasana repacking kami terpaksa benda
tersebut hanya tinggal tertinggal di truck TNI. Hopeless!!Cuma saling berbisik
dan bingung “yah gak kebawa,gimana
dong,ga seru nih, ga jadi sesuatu benda nya ketinggalan”. Yak rencana kejutan
bday party pecel seketika hopeless,bingung mau jadi kasih kejutan atau enggak,
bolak-balik saya memastikan ke temen-temen “jadi gak?jadi gak?”..”yaudah
seadanya ajah”..satu hal lagi gw mencoba mengingat-ingat apakah lilin segede
bagong yang biasa dipake jaga lilin crew bto yang sudah dibawa dari rumah di
bawa atau enggak ketika repacking karena tinggal itu senjata satu-satunya biar
si pecel’ilham’ bias ngider nyari mangsa di sempu,,ahhaha. Ubek-ubek 2 carriel
fahri dan doring,,taadaaaaaaa…syukur masih kebawa.
Jam 12 pun sudah lewat,
sementara pecel yang berada di bibir pantai bersama temen-temen IPKA gak tahu
sama sekali. Sementara yang lain masih ribet dengan UNO nya yang belum kelar 1
puteran, dan gue yang rempong nyari piring berharap bisa bikin gundukan kue
dari pasir untuk bisa menancapkan lilin bagong yang ada sudah tidak jatuh
ketika menghampiri pecel. Ngobrol sama mimin yang malah sama-sama bingung
ujungnya dan manut-manut ajah -_______-..hadehh..dan akhirnya ditengah angin
yang cukup besar beberapa kali mematikan korek yang dinyalakan mimin, akhirnya
kami pun menghampiri ke bibir pantai,menghampiri para penyanyi-penyanyi yang
sudah sejak isya nyanyi tak henti-henti memecahkan malam dengan suara
membahananya cetar.dengan membawa piring replica kue ulang tahun pasir sempu
dan lantunan lagu SELAMAT ULANG TAHUN pun menghampiri pecel…
”HAPPY BRITHDAY PECEL 11 MARET 2013 SEMOGA SELALU SEHAT DAN
MENG-OBAMA” #Struucturee lee structureeeee…dan suasana pun menjadi riuh
ramai dan super lebay,,wahahah,,ikan pesut lebay pun terdampar dikubangan
pantai.sumpaah lebay gilak ikan pesut si pecel sampe
melorot-melorot..wahahahaa…rencana di luar ekspektasi yang sudah di rencanakan
sebulan yang lalu. Tengkyu mimin bantuannya meski ujungnya manut-manut aja,,dan
si gak inget kalo gak diingetin si pecel ulang tahun.. HAPPY BORNDAY PECEL Semoga
jadi sesuatu yang berkesan dari kita Manusia Jahil. J. *masih tetep berdoa
bingkisan gak ilang di truck*
MATAHARI MENYAPA DENGAN SENYUMAN TERBAIK
“ dan dia yang cantik yang mengisi malam
menukar singgasananya kepada si pemberi hangat alam" pagi yang indah dan cerah
bersiap memanjakan mata melihat sang perawan
cantik”sempu”…aaaaaahh,,beningnyaa,,lembutnyaa,,sejuta mahakarya Tuhan tertoreh
disini..menyadarkan akan dia adalah pencipta segalanya si empunya-NYA. Pasir putih
yang menyentuh lembut, dan hijaunya air sempu tampak memanjakan mata serta
beningnya didalam seolah ingin berkaca,menyambut pagi penuh mentari. Ini surga,
surga dibalik carut marutnya Indonesia. Tampak dari balik tenda beberapa orang
sudah berada diatas karang-karang, karang yang membawa kita melihat
birunya samudera,laut lepas yang
menyambut dengan deburan ombaknya yang menghempas tebing serta karang-karang
disekitarnya. Pagi itu, awan pun terlihat cantik,gumpalannya seolah menggoda
siapapun yang melihatnya untuk menggapai,,”aaaah tuhan betapa indah milikmu…”
memandang
sejenak lautan lepas, menatap jauh ke depan dan merasakan kebesaran tuhan
menjadi sesuatu yang begitu membahagiakan, ada rasa damai menyapa melihat
semuanya begitu luas. Lagi-lagi ini cara tuhan buat mereka yang mau berusaha
menggapai sesuatu yang sulit, maka ia membayar kesulitannya dengan 3 kali lipat.
Karang yang cukup tajam, cukup merepotkan kaki yang saat itu tak beralaskan, ah
kami pikir hanya sebuah karang biasa,tapi ternyata lebih,,hahha,,yah lumayan
sekedar sebagai pijat refleksi kaki,meskipun sebenarnya kaki sudah cukup bonyok
sana sini lecet akibat tracking .
Salah satu Dosa besar kalo satu hal tidak
dilakukan disini yaitu time to take pictureee,,yeeeah,,mari bernarsis
ria,sekedaar 1,2,3,4,5 gaya sampe mati gaya harus di icip disini..hehheheh..
mimin yang masih bikin pulau khusus di tangannya tadi sudah Nampak menuju
karang kita..sinyal usil, ekstrim udah berasap keluar dari kepalanya tertangkap
oleh gw, farah, nina,mega,dan mas beni. Tanda nya LET’S GOO, TRYING THE ANOTHER
EKSTRIM ACTIVITY,,ahhahahhaah*biasa aj sih klo menurut mimin* #eyabodoamat..*GAK
BOLEH DILEWATKAN..INGAT..INGAT CRING!* *kedipskedips*..edisi nyeker men kali
ini dibawa enak aja, ngintilin si mimin yang entah mau dibawa kemana ini
kita,mau diajak melihat apa,pokoknya ikut aja, kenapa yang lain gak ikutan?ya
karena gak mau,soalnya si mimin gak jelas mau diajak kemana,,hahhaha,eyatapi
mau jelas gak jelas yang penting berangkat.
Karangnya makin ganas, lewat
semak-semak, jalan sempit, manjat-manjat berasa wallclimbing,makin keatas,lewat
jalur ini sampe buntu akhirnya dan salah jalan ternyata *jitak mimin*, turun
lagi..naik lagi,manjat lagi..keinjek lagi tangannya..keinjek lagi
kakinya*bahahhah* sampe atas yak nyasar lagi..SELAMAT ANDA MENDAPATKAN CERET
CANTIK!!..manjat lagi,makin sempit jalannya,makin ribet pegangan sana sininya
dan udah semakin tinggi..dan
jreeng jreeng jreeengg TUHAN MAHA SEGALANYA,,SEPOTEK SURGA MAHAKARYA TUHAN…diatas
puncak tebing sempu ini yang bertuliskan DILARANG NAIK BERBAHAYA! Semuanya
terlihat indah, semuanya surga, Cuma bisa bengong se bengong-bengongnya
terhipnotis dalam hitungan beberapa detik. Speechless.. Speechless..ngeliat
semuanya,gak percaya dari atas sini dengan mata kepala ini semuanya terasa
indah,kayak lagi liat chef juna sampe ngences ileran..*jangan dibayangin tar
gila*.
Berdiri di puncak tebing yang memisahkan antara sempu yang memiliki air
yang berwarna hijau dengan lautan lepas yang berwarna biru layaknya RAJA
AMPAT,,yak melihat raja ampat ini persis seperti Raja Ampat, berdampingan
seperti yang terlihat ketika disana bener-bener bikin speechless, dan memaksa
gue buat TERIAAK iya TERIAK SEKENCENG-KENCENG nya..INDONEESIAA……HAAI
INDOONESIAAAA!!!..udah bodo amat diliatin sama diomelin anak-anak, udah bodo
amat deh dibilang norak, sama orang-orang dibawah yang dideket tenda nantinya
ngeliat kelakuan gue kayak gitu..hahhaha,dan ternyata emang suara gue kenceng
banget toa masjid kalah,hahaha,,sampe-sampe fahri dan doring dibawah sadar kalo
itu gue yang teriak-teriak ala-ala tarsan kece dari atas
tebing,,hahhahahhah,,dan mereka pun nyusul ke atas,entah lewat mana,atas dasar
iri yang pasti pengen ada diatas juga.alhasil cring nyampelah mereka juga
diatas..
YAP!! The gengjes 7 kurcaci plus mimin 1 anak ilang berada diatas.uyeeeeeeeyeeee.
puas melihat keindahan raja ampat dengan sempu layangan sepasang laki-laki dan
perempuan yang berada di pelaminan #tsaaah..*uhuuk*. Pesan gw, jangan pernah
naik kesini karena ada tulisan “DILARANG NAIK BERBAHAYA” eyatapi kalo gak
ketauan ya gapapa lanjut..hahahhaa..Cuma Tuhan,tebing,Palang pengumuman yang
tahu….amin..
JAGA DIA YANG MENJADI MAHAKARYAMU TUHAN
Matahari sudah semakin senyum 100
jari sampe kuning giginya, nasi soto dan sambal bawangnya yang supeeeeer gilak
ENDEEESSnya*gaya banci ANTV* siap
disikat dalam hitungan menit *ngeces*..belum makan dari orok 2 piring sempurna
didalam perut berjaga-jaga jangan sampai cacing-cacing perut berteriak nge-rock
n roll didalam hutan sampe seantero hutan denger cacing perut gue lagi pada
sholawatan kaya pas berangkat..bahahhahahah *bodoamat*. Repacking barang
bawaan,dan ingat “ HANYA BOLEH MENGAMBIL GAMBAR TAPI TIDAK UNTUK MENINGGALKAN
BARANG BAWAAN’SAMPAH’ “, Yap misi terakhir untuk menjaga surga ini tetap cantik
adalah dengan membawa kembali barang-barang yang telah pakai alias membawa
sampah-sampah makanan serta botol yang telah dikonsumsi maupun kita temui
selama dalam perjalanan pulang. Dengan gaya-gaya ala pendekar pengemis dengan
kresek orange yang super kece diiket ke carriel dan kumpulan beberapa botol
yang diseret-seret persis kaya arak-arakan sunatan massal tinggal cari kepala
singanya aja…ahahhaha.
Dengan kesepakatan bareng
“pelan-pelan aja biar gak terpisah”..melewati kembali jalur yang sama ketika
berangkat dengan kondisi hutan cukup kering tidak separah ketika berangkat,
ditambah lagi dengan tanggung jawab baru selama perjalanan adalah memungut
apapun itu jenis sampahnya,sampai-sampai beberapa kali menemukan potongan
sandal maupun sepatu yang tak berdaya,ya asal jangan sampe nemu potongan kaki ajah,,,*eya
horror aja*..ya meskipun ini dijadikan salah satu games tapi malah jadi
berpikir yasudahlah ribet pungut aja yang didepan mata, mau dapet reward atau
enggak nantinya…*ehem*..dengan formasi 14045 layaknya kesebelasan Chelsea yang
kelaperan yang ngubek-ngubek hutan maka doring dan mega yang sudah jalan duluan
agak terpisah dengan kita, maka yudha yang berada didepan,kemudian gue,lalu
nina, farah, dan penutup si pejuang carriel tukang modus si fahri berjalan
menyusuri hutan,,sambil sesekali berkata-kata “ooooooooo00..*bullet* begini toh
tracknya semalem sampe tobat haduh haduhan”..menapakan kaki ditanah yang begitu
pekat begitulah kondisi hutan dalam perjalanan pulang dari sempu.
Kalo Baca jangan setengah-setengah,,masih ada lanjutannya nyesel kalo gak baca,,ahhaha,,,cuuss yuuk
Welcome To The Jungle "Sempu" #Part 3
SAATNYA TEMPUR “SAY HELLO TO LUMPUR”
Oke,mental udah dipersiapkan
dengan baik,yap kita akan mulai tracking dari pulau sini, tracking dengan
kondisi hujan/habis hujan bisa sampai 6jam dan kondisi kering hampir 2
jam,,jadi doa banyak-banyak semoga malaikat baik dihari itu gak lagi kesel
terus nurunin hujan deh,,hehhehe..okeh mental udah cukup baik,berarti
bagus..nah buat pakaian,please yah buat para wanita yang ahem ehem,,ini bukan
pantai biasa,,ini pantai super luar biasa hampir-hampir mau binasa kalo gak
dilestarikan..jadi berpakaian lah casual,casual untuk siap blusukan siap dengan
kotor-kotorannya,,kalo kata iklan mah*gak kotor ga kece #ehkode*…jadi jangan
pake baju-baju dress,pakaian ala-ala hijabers,,ahhahahhah,,sumpah itu bikin
ngakak papasan dengan beberapa orang yang baru pulang dari sempu,,mulai dari
yang ber-dress ala-ala baju tidur baju pantai di bali,,hijabers-hijabers
gitu,,laah mau catwalk buu di pantai,,ahahhahahaha *tepok jidat*…jadi pakailah
celana pendek/panjang dan kaos, jangan celana jeans ataupun celana yang mepet
badan yang kalo diliat kaya kue lepet siap digulung terus dimasukin ke
mulut,,dijamin lo bakalan susah bergerak,,ahahhahhaahahh..
dengan bismillah dan
salam pukul 15.30 track dimulai dengan dibagi 3 team perteam bagian 15 orang, pemain depan ada si mimin dengan
badannya yang super singset kaya lidi beserta carriel 85L nya yang super padat
*bawa orok kayanya didalem* dan di pemain
tengah ada di pemain import dari amehrikah jauh-jauh*pake H* yang tukang
geguyon si Ilham/hendy dan di pemain belakang ada temannya agung
Hercules si badan besar semi kekar mas
didin dengan carrielnya berisi 10 aqua 1.5liteeeer *aqua aqua mijon mijon *gilee
ndrooo*,,ahhahaa,,,yak Cuma BERTIGA DOANK BERTIGA CREWnya*capslock
jebol* WOOOOW UWOOOOO *gaya tarsan* banget dan anak-anak piyiknya ada 45
orang…”SELAMAT BERJUANG NAK UNTUK NEGARA MU NEGARA TERCINTA BTO KIBARKAN
BENDERA DISANA”*hormat gerak*,,#okesip,,ahhaha…
gw dan nina yang berada dibarisan
depan bersama mimin dan temen-temen lain(farah,doring,fahri,mega) yang berada
di garda tengah..alam mulai menyambut kami semua ya kami makhluk biasa yang
mulai menyatu dengan alam-NYA,,mencoba untuk berjumpa dan menyapa pada
becek,lumpur,pohon,dedaunan,ranting,pohon-pohon tumbang serta segala jenis
binatang yang ada disana. Satu persatu kaki menapakan di tanah bertahan mencari
pijakan diantara ia yang rentan agar bertahan untuk bisa mencapai suatu tujuan.
Lumpur yang pekat membuutuhkan peluh yang tidak biasa tapi disanalah semua asa
cerita tertaut berbicara seolah mengajak ngobrol berbagai cerita. Menyusuri
tiap pijakan yang ada semua orang melangkah bersama melawan medan yang
disajikan tuhan untuk bisa mendapatkan sesuatu didepan sana,akan tetapi lebih
kepada melawan diri kamu ya dalam sebuah perjalanan melawan diri mu sendirilah
yang menjadi tantangan. Sungguh kuasa nya Tuhan menciptakan alam yang seperti
ini, menciptakan segala ciptaannya untuk berada di dalam pulau ini, dan seperti
“ orang yang bersyukur adalah orang yang mampu melihat
hamparan alam yang telah diciptakan
tuhan agar kau selalu bersyukur pada-Nya dan menjaganya” *sya_sya*
Untuk dia yang pemula mungkin
perjalanan ini menjadi perjalanan yang tersulit dengan segala licinnya tapi
perjalanan ini akan menyimpan berbagai perjalanan hidup kelak membawa cerita
serta cinta J*kaya
judul pelem*. Track yang bisa dibilang tidak cukup mudah menyebabkan kelompok
pun terpecah-pecah menjadi beberapa kelompok,ya itu semua dikarenakan kondisi fisik
serta kecepatan dari masing-masing individu,jadi toleransi dalam perjalanan
semacam ini diperlukan terhadap sesama,,kalo bahasa turki nya itu “ wees alon
alon asal blankon kelakon”, badan sudah tak berwujud seperti layaknya ketika
berangkat dan tubuh pun sudah mulai berkenalan dengan lumpur dan kotor
dimana-mana,,ya inilah kami kami yang ingin belajar dan salah satunya belajar
melalui alam J.
Satu persatu pun fisik teman-teman mulai
goyah, terperosok, terjatuh, keram, pusing, luka, bengkak, susupan di kaki
semua jadi 1 rasa..matahari pun mulai memberikan waktu kepada bintang untuk
bisa menemani kami.langit perlahan gelap menunjukkan kami sudah berada diambang
batas malam dan sore dan kami pun masih berada di tengah hutan.
Headlamp..center..dan sejenisnya di persiapkan dengan baik ya, jangan kaya si
mimin headlamp cenat cenut kriyep-kriyepnya yang dibawa jadi repot sendiri
*headlampku masih kah kau bertuan dengan mimin??* #pasrah.. perjalanan makin
sulit ditengah malam dalam hutan dikarenakan banyak diantara kami yang tidak
membawa benda tersebut, alhasil perlahan-lahan dan gantianlah kami berjalan
bersama menyusuri hutan yang gelap, disaat seperti ini rendahkan ego mu,’merunduklah’,berusaha dan terus melangkah untuk sesuatu yang akan
kau dapatkan yang tidakan terbayar rasanya oleh apapun. J. Gw dan temen-temen
yang lain pun mulai terpecah-pecah,,mimin yang entah sudah jauh didepan*udah
sampe kayaknya*, ilham dan didin yang jauh dibelakang dengan beban yang di
panggulnya sempat goyah..*semangat masnyah*.. beberapa kali harus terperosok
lobang kayu, keram kaki yang luar biasa, serta gaya merosot yang memang memaksa
karena gak memungkinkan kaki untuk menapak, merangkak mencari pegangan beberapa
akar dan batang yang jadi alat bantu selama perjalanan. Gw pun yang berjalan
didepan Cuma bertiga bersama noval dan rina dengan senter noval yang udah megap-megap
hampir gak sanggup untuk bertahan serta headlamp mimin yang udah taiarap sambil
jongkok cahaya gak bisa diharapkan*tukeran*, didepan jauh sudah gak ada orang,
dan rombongan dibelakang pun yang cukup jauh tertinggal.
Akhirnya kita bertiga
pun mencoba terus jalan dengan menebak-nebak dan saling mengingatkan sisi kanan
kiri jalan yang licin,jurang,atau bahkan segara anakan,dan sambil berteriak
sekenceng-kencengnya berharap ada jawaban sautan dari orang didepan baik itu
mimin atau siapapun itu tapi ternyata GAK
ADA BEROH! L, ya
ikutin jalan perlahan-lahan dengan kondisi kaki gw yang jadi semakin sering
keram selama perjalanan setelah terperosok kayu besar, dan celana gunung kiri
resleting yang robek jadi celana ¾*aurat men aurat -__-*, makasih noval dan
rina sudah membantu J.
Suara ombak mulai memecahkan malam dari dalam hutan, seneng rasanya seperti
menemukan sesuatu ditengah titik lelah..yak
AYOO SEMANGAAT UDAH dekeet,,iya udah deket SEVEL SLURPHY ES KRIM ada di depan dan ini beneran udah gak di
PHP-in lagi sama jalanan.hahhahah,,,bertemulah dengan mas beni yang membantu
kita ternyata dia sudah sampai disana duluan.
Kalo Baca jangan setengah-setengah,,masih ada lanjutannya nyesel kalo gak baca,,ahhaha,,,cuuss yuuk
Subscribe to:
Posts (Atom)