FOLLOW @ INSTAGRAM

 photo 2_zps1mahdf3p.jpg

On My glasses

Monday, January 6, 2014

Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#1 #kerinci

Langit mulai sendu entah karena hutan yang lebat atau memang tergerus langit, akhirnya semua team sudah komplit di Pos 2. 15 menit sudah kami beristirahat, perjalanan kami lanjutkan menuju Pos 3, dimana dibutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sampai sejauh ini kondisi team dalam keadaan baik-baik saja hanya masih dengan kondisi yang sama kalora yang agak pincang-pincang tapi bisa di backup oleh ka ocid*eeaaaaa..* #keselekkedongdong. Kembali Pujo om ungsu Samuel berada di garda depan*sun go kong* seperti formasi awal. Tumbuhan ala hutan hujan tropis memenuhi mata, ada beberapa tumbuhan yang memang sekira baru gue liat serta akar-akar yang menggantung ala-ala tarsan. 

  Jalur pun sudah tidak sedatar pendakian, urat-urat kaki yang haus akan tanjakan siap-siap mendapatkan suguhan itu meskipun masih terbilang tidak terlalu nyelekit. Matahari pun akhirnya menyerah membiarkan sang langit menangis, gerimis tipis sendu mulai menyapa lama kelamaan makin kejer langitnya, JAS UJAN SAKTI cap GOCENG pun dikeluarkan melindungi badan setidaknya meskipun celana dipastikan sudah tak berbentuk. Untung saja bawa 3jas ujan jadi bisa berbagi dengan Ka mei. Kesal sebenarnya jika harus hujan karena perjalanan dipastikan akan lebih lama untuk berhati-hati. Kami pun berjalan dengan irama sedang mengingat hujan dan licin, kontur tanah yang gembur berupa tanah liat ditambah airhujan membuat kaki harus semakin kuat berpijak karena jalanan menjadi belok dan seperti lumpur. Sudah pasrah dengan pinggang kebawah. Kami tetap menembus derasnya hujan siang itu. Kalo ada yang pernah menginjakan kaki nya di Pulau sempu malang disaat hujan, yah seperti itulah trak jalur kerinci ini. Semua focus pada pijakan masing-masing, suara pun semakin lama semakin lenyap ditelan oleh gemuruh hujan yang saling bersahutan. Beberapa kali melewati tanjakan dan alangkah indahnya tanjakan disaat hujan seperti ini, jalur menjadi seperti aliran air sungai yang dari atas ke bawah dan kita melawan arusnya. 

Tanah yang super gembur sehingga harus merelakan sepatu terbenam dalam tanah hingga mata kaki. Hujan masih cukup deras, akhirnya tepat pukul 12.00 kami pun tiba di Pos 3, Pos 3 dengan terdapat sebuah bangunan atap yang cukup besar untung berlindung dari hujan mampu menampung kami saat itu sekitar 20an orang. Menunggu hujan reda, kami pun membuka bekal nasi dan telur rebus yang sudah super dingin. Sedingin apapun dalam bentuk apapun makan bersama dengan suasana seperti ini menyimpan kenikmatan dan kenangan tersendiri. Terlebih lagi jika nasi nya bisa berwarna alias nasi goreng yang gue dan kak mei dapat dari hasil salah ambil.hahahha. merasakan suasana yang mulai mencair seperti air di POS 3 ini tidak hanya team kami tapi beberapa tim lain yang ikutan sejenak menghela nafas di tempat ini, saling berbagi adalah kuncinya,berbagi untuk sebuah kenikmatan bersama. Udara yang dingin dan kondisi yang terlalu lama tidak bergerak semakin membuat lapar. Perlahan sudah mulai sedikit membaik, dan saatnya kami harus melanjutkan ke tujuan selanjutnya yaitu memasuki trak yang sesungguhnya. Shelter 1 dengan jangka waktu 2 jam dengan trak yang lebih meningkat dibandingkan sebelumnya. Setelah dimanjakan dengan trak bonus yang superlandai saatnya kami harus bekerja ekstra menapaki satu persatu langkah kaki kami dengan bonus hujan siang itu. Semakin naik keatas semakin banyak pohon-pohon yang baru dijumpai, semakin banyak akar-akar pohon besar yang bergelantungan dipenuhi oleh lumut-lumut, yang kalo diperhatikan suka bergerak sendiri*menurut rina*. Sementara kondisi tanah masih sama yaitu berlumpur dan belok, dan kondisi teman-teman pun sudah mulai terkuras tenaganya. Kali ini Pujo bertukar posisi dengan Porter yang bernama masdar yang memegang HT didepan, dan om ungsu, dimas,ivan,ka budi,Samuel,oki dan gue pun kembali jalan terlebih dahulu. sementara itu teman-teman yang lain masih dibelakang. 

Berburu waktu karena dijadwalkan jam 5 kami sudah harus bisa sampai di shelter 3 untuk camp. Gw yang berjalan dengan cowo-cowo ini Cuma bisa ngebathin” aduuh cepet banget ini”. Dan si om ungsu yang di depan gue yang lumayan berjarak “edeeh veteran ini kakinya cepet aja padahal gede…bla..blaa..blaaa” *sambil merhatiin si om dari belakang*..ahahahaha*ups.. dan masdar yang segitu kutu loncatnya pun mulai kendor dan sering banget istirahat sambil itung-itung nungguin gue. Sementara kalora rina dan kak mei jauh dibelakang, kami hanya mendengar sautan salah satu cowo dibelakang entah siapa, begitu pula dengan kami yang saling berteriak untuk memastikan jarak satu dengan yang lainnya. Begitu pula dengan pujo yang awalnya ceria*preet* semakin lama semakin menurun kondisinya, mengingat sebelum keberangkatan ini sudah 2 hari ia tidak tidur malam*jagalilin*. Selangkah demi selangkah terus dijalanin, entah kenapa saat ini keril 80 liter yang berisi logistik lengkap 1 team yang dibawanya terasa sangat berat, tidak seperti awal mendaki. Gak ada yang bisa menggantikannya karena masing-masing dari kami pun sudah membawa beban yang tidak jauh berat dari pujo, sementara masing-masing dari kami sudah cukup terpencar dengan jarak yang lumayan jauh. Dan saat itu om klungsu dan sidiq yang mecoba tetap komunikasi keadaan pujo.sementara di tengah-tengah jalan gue melihat oki duduk di batang pohon besar yang melintang sendiri, bengong dengan muka super dataaar puceeet ditegor gak nyaut dya ngedrop. 

Akhirnya entah siapa saat itu oki bareng karena gue disuruh duluan. Langit mulai membaik, hujan pun mulai menipis menepis kulit, hawa dingin dari terpaan angin yang mengoyak pun mulai gayung bersambut, entah mungkin diatas sana sedang terjadi badai,perjalanan pun semakin lengkap, namun kaki dan kondisi harus coba tetap stabil. Gue gak mau berjalan dimalam hari harus bisa cepet sampai sebelum gelap, yap itu aja yang selalu gue ulang-ulang. Akhirnya jam 14.00 gue, om klungsu,ivan,dimas,budi, Samuel, sidiq dan 3 orang dari team lainpun tiba di shelter 1,tempat yang cukup luas dan datar bisa untuk mendirikan 2 sampai 3 tenda disini tapi jarang yang melakukannya. Berteduh di rerimbunan pepohonan dari gerimis sambil menunggu teman-teman yang dibelakang yang tertinggal jauh. Udara dingin buat perut makin kejar-kejaran keroncongannya. Untung saja ada dewa tango yang bisa sedikit ngotorin mulut.hehehe. hampir 0.5 jam lebih teman-teman yang lain masih belum sampai juga hujan sudah mulai reda dan sudah makin dingin karena makin sore. Akhirnya Samuel, gw, ka ivan, ka budi, dan dimas pun jalan duluan buat nyari tempat camp yang lain. Sementara yang lain menunggu. Hujannya sudah reda, tapi anginnya malah gayung bersambut kencang dan suasana dingin sore pun makin menyapa. Perjalanan dari shelter 1 menuju shelter 2 makin menunjukkan track kerinci dan perjalanan 3 jam pun harus ditempuh itupun baru bisa sampai shelter 2 di jam 17.00 tebakan kami artinya kami harus bisa ngebut supaya jam 19.00 bisa sampai di shelter 3 camp seperti plan awal. Shelter 1 menuju 2 makin dipenuhi oleh tumbuhan perdu dan tertutup oleh pohon-pohon seperti memasuki terowongan yang terbuat dari pohon dan pepohonan awnus yang merupakan tumbuhan yang dipenuhi oleh lumut-lumut, konon katanya lumut ini bisa dipakai sebagai obat bau badan*masih dalam penelitian*. “nanjak..nanjakkk..ke puncak gunuungg cape capee sekali hi hii hii..HIH”..#kasetkusut.. Samuel, okta dan masdar sudah sprint duluan mungkin mereka kebelet pup berjamaah. Sementara gw, ka ivan,ka budi dan dimas udah kaya boyband, naek, tarik, split, dengkul ketemu lutut, nugging, rebahan,mentok sana sini. Jalurnya yang bikin mikir dulu kaki mana duluan yang mesti dilangkahin. Tenaga udah kekuras, lapar bener-bener membahana, ka ivan berkali-kali yang didepan Cuma teriak “udah deket tuh,udah keliatan ada area”,,| “iya udah keliatan*nyenengin diri sendiri*.PHP tingkat dewa 19”. 

Sementara di jarak kurang lebih 500 meter shelter*pendek tp nanjak berasa lama*, gue pun nyerah nge-hang sangat, tetiba ngeblank otak drop krisis semangat dan pengen nangis banget-banget*ngembeng*. Langsung ambil posisi dan akhirnya yang lain pun jadi ikutan istirahat. Kaya nemu harta liat handphone si sinyal KUNING disini terdeteksi, langsung meleleh semelelehnya ngobrol sama yang di ujung telpon*nutupin muka*. Terimakasih kakanya disana "rangga". Oh ya sisinyal kuning disini tumben banget bersahabat alhasil gue selalu update posisi di socmed twitter dan bikin iri orang-orang,hahhaha. Ya kali aja gitu gue kenapa-kenapa disini jadi bisa terdeteksi *amitamitgetokpalakaivan*. Jalan ber 4 tapi ditas nya ga da sama sekali yang bawa makanan berat roti kek atau wafer kek buat ganjel.TERLALUUUH..! padahal lapernya udah stadium piranha banget,alhasil Cuma bisa gerogotin ager-ager sama coklat aja*untung gw ka budi bawa banyak*. Baru jam 5 tapi udah lumayan gelap aja, pengen rasanya buru-buru ganti celana yang udah gak jelas dan terutama sepatu yang udah penuh dengan kubangan tanah liat . akhirnya,,sheeeeeeelteeeeeer 2 sampai tepat pukul 17.30 si Samuel udah menyambut kita disana, dan perdebatan pun terjadi. Perdebatan mau lanjut jalan camp di shelter 3 atau 2, debat kuat atau tidak bisa sampai di 3 dengan track yang makin susah sementara tenaga sudah habis, belum lagi temen-temen yang dibelakang yang tertinggal jauh,gimana nanti kalo sampai 3. Sedangkan kalaupun memaksakan kami yang sampai di shelter 2 ini duluan untuk camp di 3 rasanya susah karena kami bena-benar gak punya logistic sama sekali, karena logistic ada di Pujo smua dan teman-teman lain dibelakang. Dan angin disini pun sangat kencang, saat itu hanya terbayang “pasti angin diatas lebih besar banget”. 

Menengadahkan kepala melihat keatas searah tatapan tanjakan memasuki shelter 3 yang menanjak dan berbentuk seperti lorong rasanya sudah tubuh hilang dari tulang-tulang yang menempel. Dari jauh tampak gelap dan seolah berbicara” kamu kira kamu sanggup menuju sini?”. Sam yang sudah selesai dengan tendanya sambil menaruh beberapa keril untuk tempat tenda teman lainnya nanti. Sementara tinggal lahan persis dibawah tulisan shelter 2 yang tidak begitu datar yang masih kosong,karena kami malas turun kebawah. Hampir pukul 18.00 ditengah angin yang kencang, langit makin gelap dan tubuh yang menggigil seharian kehujanan, ka budi dan dimas pun mencari tempat dan sholat ashar,,ahha*yang penting niatnya*#okesip. Ka ivan yang berjuang bangun tenda ditengah angin kenceng roboh lagi roboh lagi, dan karena kami hanya mempunyai air mineral dan 1 bungkus nasi gue dari basecamp yang dimakan jadi masaklah air ditengah angin kencang sekedar menghangatkan. Pukul 18.30 gue, ka ivan, ka budi, dimas pun sudah masuk dalam tenda. Sementara teman-teman yang lain masih belum tampak sama sekali,masih terlalu jauh padahal angin kencang serta udara yang semakin dingin terus menyelimuti,sambil berdoa semoga mereka tidak apa dan masih bisa bertahan dan sampai di shelter 2 ini. Om ungsu dan sidiq pun yang awalnya bareng dengan kami masih belum sampai juga ternyata mereka berjalan sambil menjaga jarak tetap komunikasi dengan pujo yang sudah drop sejak selepas pos 3. Keril 80liternya terasa lebih berat begitu pula dengan tas kamera, sehingga tiap beberapa langkah harus istirahat. Oelh karena itu si om memastikan keberadaannya dengan sahutan. Sementara itu paling belakang ka ocid yang memegang HT bersama kalora rina kamey yudha ka thor oki masih jauh dibelakang. Dan 1 HT yang dipegang sam tidak bisa menangkap sinyal HT yang dipegang ka ocid artinya kami LOST CONTACT. 1 bungkus nasi yang gak berhasil di angetin super dingin dan teh ½ anget mengganjel perut kami. Setidaknya ada yang masuk ke perut. Bener-bener ga ada logistic sama sekali.ahhaha. sekitar pukul 19.00 terdengar suara pujo yang minta tolong deket tenda, ya dia akhirnya sampai dengan kondisi ngedrop dan kedinginan. Karena tenda kami yang terdekat dan saat itu gue ka ivan dan ka budi sudah ada di dalam tenda alhasil mau gak mau menerima pujo masuk ditenda meski udah kebayang bakal sempit banget inih tidur dengan tenda kapasitas maksa dengan penghuni tenda body-body bayi gembrot kecuali gue.

 Dan dimas pun mengalah pindah tenda bersama om ungsu. Kedatangan pujo di tenda jadi penyelamat perut juga karena dia pembawa logistic,,ahahha,, setelah berbenah diri dari badan yang kuyup, akhirnya 3bungkus indomie dan telur berhasil ngangetin perut buat ber 4, meski bawelnya om ivan yang trauma masak didalam tenda..edeeeh.. diluar masih terdengar teman-teman lain yang masih menunggu kawan lain terutama yang cewe-cewe yang berada di paling belakang yang sampai pukul segini belum juga datang. Muncullah ka ocid kedalam tenda,artinya rombongan sudah komplit semua dan cewe-cewe pun sudah berada di tenda dekat tenda yang dibangun sam. Badai angin yang di rasa di shelter 2 membuat tenda kami cukup bergetar kencang,sheer sheeer suara angin menyapa, speerti rasa capek dan pegal yang perlahan menjalar di celah-celah kaki. Nikmatnya rebahan dengan beralaskan tanah setelah seharian menapaki setiap langkah. Meskipun kontur tanah yang tidak terlalu datar tapi cukuplah buat meluruskan punggung-punggung ini, beralaskan tanah langsung ibarat nantinya setiap manusia pun akan kembali ke dalam tanah. Sleeping bag sudah digelar siap memejamkan mata beberapa jam sebelum pada akhirnya nanti pukul 03.00 kami akan summit. Obrolan-obrolan kecil pun terlontar 

 “gak kebayang yak kalo harus sampe shelter 3 malam begini,syukur udah sampe disini setidaknya”

“ ngedrop semua hujan bener-bener gila”

“ gue gak ngejar sunrise ah,yang penting sampe diatas”

“muncak gak yah besok, summit jam 6 aja sih”
  
  1. Tidak kenal Maka Tidak Di ajak “Anak Ilang” #kerinci
  2. Solo Trip 55000 Jambi #kerinci
  3. Kayu aro Bersambut Anak Ilang #kerinci
  4. Meredam Sunyi dalam Balutan Gunung  7 dan Danau Gunung Tujuh #kerinci
  5. Dipungut Juga Akhirnya Sang Anak ilang #kerinci
  6. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#1 #kerinci
  7. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#2 #kerinci
  8. Summit bertemankan Hujan dan Angin #kerinci
  9. Mendadak Galau Di Pos Galau “Badai Angin” #kerinci
  10. Menunduk Merasakan Kehadirannya #turungunung #kerinci

Lanjut bacanya yuk!!!...

Dipungut Juga Akhirnya Sang Anak ilang #kerinci

BASECAMP JOHAN, 11 OKTOBER 2013 

Heningnya basecamp johan sehening rasa dinginnya kerinci dengan penerangan yang cukup sendu. Tampak beberapa pria yang baru saja masuk dalam pandangan malam itu yang baru saja gue liat, senda gurau ala anak gunung kerinci yang terjadi saat itu. Okta yang sudah memejamkan mata entah sejak kapan sementara gue sendiri sibuk beresin barang-barang buat besok..di ruang cukup gelap seterang pencahayaan lampu petromak dengan ukuran kamar yang tidak seberapa namun mampu menampung 4 orang didalam sini.seraya menunggu teman-teman yang masih dalam perjalanan dari padang tubuh sedikit meminta hak nya, Penantian panjang akan mulai dari sini tapi apa daya tubuh Cuma bisa guling kanan guling kiri persis lontong yang mau dibungkus. 

 Ditengah tubuh yang seperti lontong,berlari lari pikiran liar dikepala, lama banget yah datengnya avatar masing-masing dari mereka seolah berbicara “gue kaya begini dong”..avatar yang antah berantah ada yang bisa diterawang bahkan sama sekali tidak tercium aroma keberadaannya (red: ga ada mukanya ) dan Team Perjalanan jejak kerinci kali ini batangan semua 11 orang dengan bidadari-bidadarinya 4 orang dan merekaaa ituuu jreeengg… 
  1. Ba Goos Rosyid a.k.a bang ocid sang teeh eeess Ini dia teeh eess kita, awalnya gw bingung teeh eess??ees teeh gitu namanya?hahhaa,,ternyata TS..Preetlah..panggilan imutnya ocid dengan tipe avatar watsapnya pak haji tahun 80an yang standby bediri terus itu di depan masjid..ahaha..wiih pak haji nih the es gue, dengan gaya japrinya yang ngambang,tetiba nongol ngejapri ini itu terus menghilang begitu aja…buseet udah nih orang begini banget modelnya,kaku banget yak,,ahhah,,yatapi diem-diem membunuh ternyata gaya anak TKnya maen ayunan,,ahahha,,dengan tagline “ cid lu mah kalo ketawa ngeselin mending mingkem aja deh “,,ahahhahahha 
  2. Samuel Zulkifly a.k.a Sam sam, ini satu-satu nya pria yang berada di grup diantara pria-pria yang pake resmi banget pake “saya kamu”,,ahaha,mungkin dari kecil dia nyemilnya kamus bahasa Indonesia jadi EYD sekali…suaranya lembut aja kalo ditelpon,gue berpikiran waktu tersesat gagal kopdar kemarin itu bahwa orang ini adalah om-om metrosexsual..hahah. ternyata woow seumuran sama gue, gak Cuma itu tatapannya bikin wanita bercucuran meleleh,tatapan romantic *colok matanya* nyerempet-nyerempet Nicholas saputra tapi sayangnya kalah masa sama Tugu macam yang 2 meter alias takut ketinggian,,langsung ngeblur deh gantengnya..ahhaha, gue gak ngerti itu dengkul dari apa dia sprint cepet banget..hadeeeh 
  3. Om Klungsu a.k.a Om ungsu Orang yang satu ini orang yang tidak menerima tawaran iklan shampoo apalagi minyak rambut,,hahah..orang yang paling keliatan rambutnya pokoknya paling mentereng deh di avatar watsapnya dengan gaya ½ badan ala katepeh dan panggilannya om so “ooh udah om om nih udah punya anak,veterannya ditim ini”, cari aja yang paling muda yang gayanya kaya raja minyak,minyak rambut mungkin *sungkem* , dia soulmate nya pujo,mungkin reinkarnasi mereka yang dulu hidup bersama sebagai sepasang kekasih,,hahahha,,bapak nya anak-anak panti kerinci ini, ada aja ceng-cengannya yang bikin perut mules,,dan lo harus berpikir keras nuker kepala buat balikin ceng-cengannya,,hahhaaha,,apalagi seru kalo udah beradu ceng-cengan. Punya anak 3 cewe semua dan siap diterkam oleh para-para lelaki galau kerinci..hahah. semi cenayang angin-anginan*artiinsendiri* terbukti gorilla bisa diliat.hahhaha.dan sampai gue bikin tulisan ini gw ga pernah tau nama asli ini om om..ahhaha
  4. Pujo Prasetyo a.ka. Jo Orang yang ngakunya newbie,,newbie preet,,termasuk agak terdzalimi karena sering di ceng-cengin,,awalnya Cuma bisa ngelus dada “dada gorilla”..tragis banget nih orang dicengin mulu,,hahah*piss*,,teman soulmatenya om ungsu..haha,,satu-satunya orang yang ngejapri gue nanya FB, yang gue pikir dya adalah TS nya,,hahahah..cowo paling nyentrik kulitnya pokoknya,dan masih agak bersaudara dengan om Gorila terbukti di kerinci,Cuma bedanya kalo kata dya “ yang penting gue MANIS,bukan Ganteng” #toyorpalapujo..wahahha..salah satu teman setenda gue yang berhasil melemparkan tembakan granat telur busuknya’kentut’ dipagi yang cerah gue menjadi pagi yang tragiss setelah sarapan..T_T. mukanya Polisi hati twetty,kolokaaaan abiss..hahaha 
  5. Jnoviansyah a.ka. Ivan Cowo paling kereen,ganteng efek obat gantengnya’kacamata item’. Ariel peterporno pun lewat. Pria favourite hotpans,keseksiannya dibalik sleeping bag terbukti dengan celana hotpansnya..hahha*aseli seksi abis maaf ya allah*..jadilah dia Kaka Hotpans..Salah satu orang yang gue kenal lewat twitter dari sekian banyak orang. Orang paling ribet kalau makan pilih pilih makan dan agak ribet sama kotor,repot deh lo kak vitamin Z udah yang paling keren ituh digunung..hadeeh..kegantengannya mungkin efek Finalis ABNON SAPI*coret N yang tengah*..dan tukang ngorok terdahsyaat.
  6. Budi Harsana Kalo yang satu ini rajanya makan banyak yang gak kenal tempat meskipun dalam keadaan darurat, geragas banget body nya yang besar bikin apapun dia makan itu kesan pertama dalam tenda, nasi entah bentuk rupanya kayak apa dicampur-campur di makan saking lapernya,,hahah.TOOP MAMEN!!..geratakan cari makanan dan dia adalah salah satu penimbun Coklat..ahhaha..kalo ini gue menyangkanya lebih om-om habis diem aja ka budi dan big body..hahha*ampun kaka*. Tapi dya punya gaya chibi yang paling pool..ahakhakha
  7. Dimas Saputra a.k.a Dimas Dimas harusnya teman setenda gue, Cuma dia terusir dengan sempurna katakana SEMPUURNA oleh pujo yang drop. Semoga amal ibadahnya diterima disisi Tuhan.amin*eh,,awalnya gue pikir dia ‘model pak ustadnya’ nih,,eyaternyata sama ajah sama yang lain.haha, membantu sekali menjadi leader dari Shelter 2-3 buat kaki gue yang super malas kalo manjat,,ahah,,makasih dimas.
  8. Sidig Murdiato a.k.a sidiq Pria cicilan rumah 8 tahun..hahahha. paling lengkap alat tempur nanjaknya menurut gue, makasih yak tracking pole nya yang bawa siapa malah yang pakai gue,mana baru itu kayaknya.ahhaha*sodorin permen*, teman narutonya si om ungsu. Berhasil banget bikin galau dan ciut gue tampangnya disaat summit.hahah,,mungkin dia ingat dengan cicilan rumahnya..haha. sumpah poto bibirnya kayak corong minyak bikin semua makhluk pingsan. 
  9. Oki Saputra pengidola gigi gingsul*eh salah drakula deng* sayang dibuang sayang masih bertepuk sebelah tangan,,hahahh. Pertama kali interaksi sama oki, saat dia drop level 15nya Bon Cabe di pohon besar dengan muka nya aselik maaf nih ki ya oon banget plongoo abis plus bengong gak jelas,sumpah mau ngakak sebenernya waktu itu,,ahahha. Pria pengidola gigi gingsul yang penuh ceng-cengan bertepuk sebelah tangan bikin ngakak..kata-kata di twitternya “ semakin meningkatnya kegantengan gue semakin oon”..hahha 
  10. Thorik a.k.a ka Thor Ini yang katanya salah satu ‘dewa’ nya gunung dari percakapan grup. Setelah ketemu yamasyaolloh pendiem banget, batu aja kalah diemnya kali ini mah.hahah..keril paling berat kayaknya itu kemarin 100ltr. Paling metal summit pakai celana pendek dan baju lapangan doang,dewa banget kan sampe kena hypo*eh*.hahahha.. mungkin dia harus di Rebonding dulu rambutnya biar bersuara..ahhaha 
  11. Lora Purnamasari a.k.a Lora Tempat gue nanya-nanya detail tentang perjalanan ini,secara ka ocid kaya angin ngilang-ngilang dan lama bener jawabnya kalo di japri. Kecil-kecil cabe bawang rawit banget, awalnya gue pikir sebesar gue eh ternyata MILO”Mini Lora”,,ahahha,,suaranya menggelegar banget udah kaya ibu-ibu panti, dan UKA UKA banget sekarang kalo jalan bareng dia..ahahh, dan buat gue adalah aselik POLOS banget yang namanya lora ini,banyak banget istilah menurut gue udah sering didenger tapi dia gak ngerti.hahhahahah
  12. Rina Susilawati a.k.a RIna Ini dia gingsulnya yang jadi cem-ceman si oki..hahah*uhuk*,demen banget sama macan mungkin kemarin saatnya dia bereinkarnasi tapi sayang maung ga ketemu,,ahaha,,mukanya sih pendiem pas awal ketemu. Yaa ternyata petasan mercon aja kalah sama dia.hahha..aselik berisik banget.hahah, adrenalinnya agak somplak dikit bahkan otaknya agak gesrek menurut gue dia, orang lagi bingung jiper dya cengengesan kesenengan..ahhah..urusan jajan makan makanan pinggir jalan ternyata sehati..ahhaha
  13. Mei Pando a.k.a Ka mei Dia wanita paling tua diantara kita*eh*, salah satu cwe gombalitan dan bawelnya agak terarah dibanding si rina.haha..sumpah ka mei ya gue ngantuk banget yatapi tetep aja cerita ngalor-ngidul padahal mau tidur katanya.hikshiks.
 Bang levi ke kamar ditengah mata yang hendak melanjutkan ke pulau kapuk.
.”sya temennya udah pada datang”.
 Keluar kamar serasa hajatan tamu-tamu pada datang. Masih ngumpulin nyawa sambil bengong rame banget cowo-cowo,seketika basecamp pecah dalam kesunyian. Satu hal di otak pertama kali ngeliat “ aduh maak kerilnya,,keriilnyaa itu gede-gede bangeet sereem ajaa “..hahhah, menatap nanar tak berbinar tersihir oleh keril yang menjulang, entah apa isinya didalam yang jelas membuat otak ini skip beberapa saat melihatnya.haha. bak seekor anak itik yang datang dari sudut lain menghampiri kumpulan anak-anak ayam lainnya.

 Gw akhirnya mendengar suara yang gak asing yang pernah telpon gue sebelumnya. Nah ini dya nih pasti yang namanya Lora. “ooh mini ya,duh gamisan lagi,gw pikir 11 12 sama gue okemnya”,,hahah. Satu satu menghampiri mereka yang sebagian besar pria,mencoba ngubek-ngubek ingatan dalam tirai avatar WA grup,mencoba mencari orang-orang yang bernama Ivan, Ocid, Pujo,Samuel dan Om klungsu. “ooh ini yang namanya…..” #dan imajinasi mulai bermain..hahhah. dan saat menghampiri mobil pun dengan niat bantu-bantu, mentereng sesosok yang paling cling diantara yang lain..”nah ini pasti yang namanya om ungsu..wooow” #dalamhati..haha.. riuh ramai basecamp berubah menjadi barak pengungsian yang seketika penuh dengan tas-tas besar dan logistic. Bersenda gurau dan mulailah kami berkenalan, edisi permodusan pun dimulai. Sementara mata masih tersihir oleh tumpukan kulkas 2 pintu yang berjejer. 

Sudah makin malam, kami ber 4 wanita-wanita yang nan lemah*gaya* beristirahat terlebih dahulu 1 kamar yang gak cukup luas tapi bisa lah sekedar meluruskan urat-urat punggung sebelumn nantinya mereka berteriak tidak pada waktunya. Badan sih rebahan diatas singgasana yang akan menjadi hari terakhir kami tidur beralaskan kapuk hingga beberapa hari kedepan, tapi kak mei terus aja cerita abcdefg sampai zzzzzZZZZZZ…sementara mata udah akut level 15 ngantuk..kak mei ternyata**********. Sayup-sayup menembus dinding kamar saat itu pun terdengar pria-pria masih terjaga dalam dekapan sehelai tikar, tampak seperti jejeran ikan yang sedang dijemur mereka tertidur di ruang depan,entah apa terjadi adegan peluk-pelukan satu sama lain..*woow*. 

  1. Tidak kenal Maka Tidak Di ajak “Anak Ilang” #kerinci
  2. Solo Trip 55000 Jambi #kerinci
  3. Kayu aro Bersambut Anak Ilang #kerinci
  4. Meredam Sunyi dalam Balutan Gunung  7 dan Danau Gunung Tujuh #kerinci
  5. Dipungut Juga Akhirnya Sang Anak ilang #kerinci
  6. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#1 #kerinci
  7. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#2 #kerinci
  8. Summit bertemankan Hujan dan Angin #kerinci
  9. Mendadak Galau Di Pos Galau “Badai Angin” #kerinci
  10. Menunduk Merasakan Kehadirannya #turungunung #kerinci
Lanjut bacanya yuk!!!...

Meredam Sunyi dalam Balutan Gunung 7 dan Danau Gunung Tujuh #kerinci

Masih malas sebenernya ditambah lagi ngantuk, tapi sayang juga rasanya kalo sudah jauh jauh kok malah tidur, dengan menggunakan angkot Putih gue,okta,bang levi dan rike pun berangkat, dengan berbekal sebotol air putih dan biscuit kami pergi, tampak sang gunung kerinci tertutup kabut tebal,entahlah apa yang terjadi disana, hanya berdoa semoga esok langit akan cerah menyambut kami ber 15.amin. jarak menuju gunung 7 dari basecamp sekitar 40menit untuk bisa sampai di pos pendakian Gunung 7 yang bertuliskan “RESORT GUNUNG TUJUH”, ,lagi-lagi sepi tampak sebuah bangunan bertuliskan tersebut didalam ada beberapa orang tua salah satunya kepala resort sini,dan ada seorang wanita Dosen S3 yang sedang melakukan penelitian didaerah sini juga dan sendirian. Keren! Hanya menuliskan Nama,No.telp serta asal daerah saja tanpa ada biaya registrasi sudah bisa masuk ke gunung tujuh. 

 Beruntungnya saat itu si bapak menyuguhkan Teh Panas dan gorengan,,melaafaaar sikaaaaaaaaat!..ahhaha,,dari sini bisa menuju 2 tempat yaitu Jalur gunung tujuh bonus danau dan satu lagi jalur menuju air terjun. Perjalanan normal menuju gunung tujuh dan danau sekitar 3 Jam(tergantung kaki anda,anda kuda apa keong)..ahahha,,melewati perkebunan warga,ladang kentang serta kol serta pemandangan warga yang sedang bertani menjadi pemandangan tersendiri, inilah warga kerinci. Pendakian Gunung 7 ini edisi santai dipantai karena sesekali harus mengambil titik lokasi untuk pengukuran koordinat pada GPS yang dibawa oleh bang Elvi. Perjalanan awal yang cukup banyak landainya, bisa dikatakan gunung 7 tidak sejahanam kerinci*yaiyalah*. Kalau di rate nilai 1-5 masuk rate 2 malah 1 #saidsamuel..cailaaah.dengkul ketemu mulut sampai narik otot-otot rahangnya pun gak ditemukan sama sekali..akhirnya sampailah di puncak gunung 7,perlu diingat bahwa “Tidak selamanya Puncak itu Indah,tapi pahami makna perjalanannya”..yap gue membayangkan indahnya puncak gunung 7, tapi apa? hanya tanah datar cukup luas dengan 1 pohon besar melintang, tidak ada tulisan apapun yang menandai puncak gunung 7. Sebenarnya bisa sangat indah jika beberapa bagian pohon yang mengitari ini di pangkas sehingga bisa tampak langsung danau gunung 7. Dan hasil ketinggian yang didapat saat itu adalah 1900mdpl*kalo ga salah*. Lalu dimanakah danau gunung tujuh yang menawan itu?danau terluas se-asia tenggara? Dari puncak gunung tujuh ini kita harus turun ke sisi kiri, lumayan curam untuk turun nya. Saat itu bertemu dengan 2 orang pendaki asal padang dan WNA Spanyol yang akan pulang daaaaaan 1 lagi akhirnya mata ini bisa melihat kekuasaan allah, ciptaan allah dari beribu-ribuan ciptaanNya yang Maha Sempurna, serta kaki yang telah mampu berjalan untuk membawanya. 

Hamparan air yang luas dan tenang sekarang sudah ada didepan mata dikelilingi oleh entah bukit atau apa namanya,dan gunung kerinci yang tampak tertutup kabut hanya sebagian tertangkap oleh mata. Terdengar suara air terjun dari sisi sebelah kiri, air terjun yang tidak terlalu besar tapi alunan derasnya air yang jatuh cukup membuat hati terkayuh. Rasanya tenang sekali meihat hamparan danau berdiri diantara bebatuan ditengah menikmati sore dengan beberapa cemilan yang kami bawa. Terdiam beberapa saat seolah tersihir menyelami danau yang terbesar se-Asia Tenggara ini. Ditengah carut marut nya negeri tersimpan obat penawar dari bobroknya negeri. Suasana yang damai hanya kami ber empat saat itu, tak ada yang lain selain menikmati kesunyian yang menenangkan,kesunyian yang jarang bisa didapatkan ditengah kebisingan ibukota. Sayang saat itu niat kami ingin menyebrang menggunakan sampan bapak yang biasa ada disebrang tak terwujud dikarenakan bapak yang kami panggil-panggil tersebut tidak mendengar atau tidak paham dengan bahasa isyarat kami dari kejauhan. Menghabiskan sore ditepian danaau selama hampir 2 jam rasanya waktu berjalan begitu cepat. Sementara suara petir sejak pertengahan trek tadi terus saja menggelegar, “sudah hujan kali ini di kerinci,matikan hape kamu sya?”#bangelvisaid. Sinyal hanphone mengundang petir mengejar dimana lokasi sinyal. Menyempatkan untuk mengambil 2 botol air danau ini tapi apa daya,ketingalan di tas rike,,edeeh.

Akhirnya sekitar pukul 15.30 kamipun kembali, agak malas kaki rasanya harus agak memanjat beberapa akar pohon,karena ketika berangkat kita turunan,malas karena terlalu nikmat mungkin kaki ini terlena dengan danau. Kami pulang pun sambil memunguti sampah, yah gunung tujuh tidak teralu kotorlah seperti semeru saat ini,,hanya sampah-sampah kecil, alhasil ponco yang dibawa bang elvi direlakan buat membawa sampah-sampah,ponco pink..hahhaha..muka satpam hati hello kitty..ckckckc. Cuaca turun dari gunung tujuh masih saja bergemuruh petir, okta yang udah mulai jatuh-jatuhan kecapean sepertinya dan satu hal bener-bener gak buka suara sama sekali dia alias diam,berasa Cuma jalan bertiga doang kemarin..ahahhahahahah. sementara ini kaki pun mulai senat-senut, jaga kaki biar besok bisa fit gak boleh macem-macem ini kaki. Sekelebat jadi inget perkataan ka ocid “ sya kamu kan jauh dari jambi,harus siapin stamina biar ga lelah saat mulai pendakian”..ahahha..padahal waktu pertama kali dapat japrian itu Cuma ngebathin”yaelah ka,perasaan gue kan nyampe duluan di camp pasti banyakan gue dah istirahatnya”..hehehhe.sepanjang jalan turun ada hal unik yang selalu gue perhatiin dari bang elvi,sebenernya dari pas naik sih. Tiap beberapa jarak dan menemukan pohon pakis bang elvi selalu mematahkan beberapa bagian pohon dan kemudian meletakan dalam keadaan tengkurap. 

Kepo akutnya gue pun mulai liar 

“kok digituin bang? | “ iya kan pakis mengandung air,jadi ya buat jaga-jaga aja biar gak ujan. | “selalu begitu tuh? “ |”namanya juga usaha,kaya ngejar cewe kan usaha aja dulu” |” zzzzZZZ.. --_____-- “.. oke sip! 

ILMU BARU buat gue aselik *norakember.com*. benar saja sesampainya di post registrasi melihat keadaan jalanan yang sudah becek seperti terjadi hujan sangat deras, dan ternyata memang hujan deras. Sementara kami?sepanjang perjalanan turun GAK HUJAN setetespun Cuma gledek aja. Dan didekat basecamp maupun kerinci pun hujan deras..ahahhaha…syukurlah gak ujan mujarab juga tuh patahan pakisnya.ihiiiir. Udah hampir magrib ketika sampai dibawah dan indahnya lagi adalah kita lupa menghubungi orang buat ngejemput kita,alhasil jalan kaki lagi sekitar 3Km,udah gak ada makanan,yang jualan nasi pun gak ada,melafaar akut. Nemu nasi padang rasanya surga banget,hahahah. Dan akhirnya kami pun dijemput gue yang BOTI “bonceng tiga” motor dan okta dengan yang lain, terjadilah trek trekan motor ala pemuda kerinci..sumpah jantung mau copot bonceng tiga dibawa ngetrek..pffft. judulnya seharian itu gue AKAMSI banget lah Anak Kampung Sini Cuyy,,bahahhahah 



JEJAK TRANSPORT  ASI

                Angkot menuju Pintu gunung Tujuh PP                : Rp.20.000
                Nasi Padang Tembak Rata apapun menunya       : Rp.15.000
                TOTAL                                                             Rp.35.000
  
Lanjut bacanya yuk!!!...

Kayu aro Bersambut Anak Ilang #kerinci

Padang 11 Oktober 2013 Selamat pagi sungai penuh,selamat pagi permadani kebun teh yang terhampar memanjakan tiap detik sang mata, bukit bukit dan pegunungan yang berbalut kabut membuat mata mencoba berlari mencari dia yang berada dibalik sana. Udara tipis dengan semilir anginnya membelai tiap bagian tubuh seolah menyapa “selamat datang,rasakan kehadiran ku wahai pemuda”…bahagianya bisa memanjakan mata seperti ini meskipun masih dalam keadaan tak berdaya akibat ombang ambing sang supir dan terlebih seperti apa bentuk desa sungai penuh dan perempatan PLN yang harus gue turunin untuk bisa tiba dilokasi basecamp. Lagilagi twitter menjadi penyelamat komunikasi antara gue dengan si mimin @jelajahkerinci, perjalanan menuju basecamp dengan travel ayu biasanya kalian akan diturunkan di Pool Travel ayu nya sungai penuh dan dari situ nanti sudah ada Angkot Putih kecil Tanya saja “kayu aro” dengan harga Rp.10.000,, 

  gue pikir ini gak bakalan terlalu jauh tapi ternyata lumanyun jauhnya tapi tak apalah dengan pemandangan nya yang indah pagi itu cukup mengobatinya,ditambah dengan penduduk local yang dalam satu perjalanan yang begitu ramah menyapa dan membantu Tanya sana sini,mungkin melihat penampilan gue agak berbeda..heheh “wah ka,saya ni yang orang sini sajo belum pernah napak kerinci,ati ati lah yo nak”. Dengan bahasanya yang serba berakhiran ‘O’ dan nada bicara yang cepat otak harus bisa beradaptasi buat paham,,ahahhaha,,entah lah ini bahasa padang atau jambi tapi mereka begitu menyenangkan. Ada saja kejadian kecil keril gue yang sebesar itu bisa-bisanya ketinggalan di pasar, diturunin bersamaan orang yang turun dipasar alhasil puter balik lagi lumayan jauh, untung saja masih ada itu keril,,ahahha*sapa juga yang mau nyomot*. Akhirnya hip hip horeeeee senangnya sudah berada didepan TUGU MACAN, tugu kebanggaan para pendaki yang hendak ke kerinci. 

Terlihat beberapa pria dari Jakarta dan mereka hendak naik juga tapi setelah sholat jumat,dan disini lah awal pertemuan gue dengan Okta salah satu bagian dari grup kami yang via Pekanbaru. Akhirnya gue ada temen linglungnya,,ahhaha,,sama-sama gak tau gimana rupanya itu yang namanya Basecamp Johan, disearch di inet pun tak tampak, 2 kali padahal ngelewatin basecamp yang terletak dipinggir jalan itu tapi tetep gak engeh*garuk-garuk aspal*. Gue dan team kali ini akan menginap di BASECAMP JOHAN, basecamp bang Johan yang terletak dipinggir jalan dekat Plang bertuliskan PLN dengan Konstruksi basecamp rumah kayu berwarna biru. Mungkin karena tampak sepi dari luar dan masih pagi juga plus hari kerja makanya gak kelihatan kalau itu sebuah basecamp.sementara itu di grup terjadi kebakaran jenggot atraksi kejar-kejaran pesawat si pujo Samuel dan om ungsu*trio bajaj*..hahah.RUSUH!

 Suasana yang super sepi kaya memasuki rumah kosong tapi bersih banget. Terpampang banyak sekali foto foto mereka yang sudah berhasil bercengkrama dengan Puncak Indrapuro 3805mdpl dengan berbagai macam gaya..aaah iri rasanya, bismillah supaya bisa seperti mereka disana. Gue sendiri sudah punya Plan bakal Membunuh waktu seperti apa seharian ini sambil menunggu teman-teman lainnya yang baru kan tiba di basecamp malam hari. Rencana : pagi akan ke sungai Penuh menuju Danau Kaco, kemudian Siang Hari Ke Air Terjun Telun berasap, dan Sorenya Aklimatisasi kaki sama udara kerinci jalan menuju Pos Pendakian R10, rencana tinggallah rencana,,ahahhahha..bang elvi dan Rike(cowo) yang menyambut gue di basecamp menawarkan diri untuk gue dan okta ikut sama mereka ke Gunung 7 dan Danaunya, karena mereka ditugasin sama si Yudha buat mengukur ketinggian kedua tempat tersebut biar gak diomelin*kalo gak salah*,,,wiiiih usut punya usut yudha kecil-kecil cabe rawit ternyata gitu—gitu SENIOR loh pemirsah,,hahahhah, entah senior dari segi apa…yang penting senior lah ya yud…*angkatkerah*. Pilihan Gunung 7 pun diambil daripada mati gaya di basecamp yang sepi, maaf ya teman-teman mendahului plan ini.heheh. 

Jejak Transportasi

                Pesawat Jakarta-Jambi( 1 jam )                                     : Rp 55.000
                Travel Ayu jambi-sungai penuh ( Dijemput dibandara )   : Rp.120.000
                                Kl via padang-sungai penuh                           : Rp.150.000
                Sungai penuh – Basecamp Johan ( 1 Jam )                     : Rp.10.000
                Melafar jajan Kue                                                         : Rp. 5.000
                TOTAL                                                                        RP.340.000
 
  1. Tidak kenal Maka Tidak Di ajak “Anak Ilang” #kerinci
  2. Solo Trip 55000 Jambi #kerinci
  3. Kayu aro Bersambut Anak Ilang #kerinci
  4. Meredam Sunyi dalam Balutan Gunung  7 dan Danau Gunung Tujuh #kerinci
  5. Dipungut Juga Akhirnya Sang Anak ilang #kerinci
  6. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#1 #kerinci
  7. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#2 #kerinci
  8. Summit bertemankan Hujan dan Angin #kerinci
  9. Mendadak Galau Di Pos Galau “Badai Angin” #kerinci
  10. Menunduk Merasakan Kehadirannya #turungunung #kerinci

Lanjut bacanya yuk!!!...

Solo Trip 55000 Jambi #kerinci

Jambi 10 Oktober 2013 Hari H,,,jadi deg-deg an tetiba semua muncul di otak terpikir banyak hal…penuh semua penuh dikepala..gak pernah terpikir dalam waktu dekat bakal berkunjung ke atap sumatera…dengan niat baik dengan niat mau lihat salah satu kekuasaan allah dari atas sana mental bener-bener dijaga terutama mental gak boleh cengeng dan gak nyusahin orang lain..dengan bekal nasi yang udah disiapin ibu subuh-subuh keluar rumah dengan doa, semoga pulang dengan selamat. Penerbangan kali ini penerbangan Jakarta-Jambi Pukul 11.00-12.00 wib dengan maskapai Citilink dan gue dapet harga promo tiket Rp.55000 sajoooo..hahahha*ketawa jahat*..*semoga bannya ga copot*,,maaf ya buat ka achi tiketnya gak jadi sya ambil demi menekan labilitas ekonomi dan dompet yang semakin menangis darah.hahahha, jarak rumah ke bandara cukup 0.5jam aja Cuma lagi-lagi seperti biasa karena dekat taxi nya pada senewen yang berujung susahnya nyari taksi sama susahnya kaya ketemu jodoh..  

duuuh..Jam 07.00 pagi udah cantik banget nyampe bandara to early syaaa. Mbak-mbak penjaga toilet aja masih dandan belum kerja,nah gue udah di bandara#ganyambung. Pertama kalinya ini trip sendiri ke luar jawa, nasi bungkus penuh doa dilahap demi kemaslahatan penghuni perut-perut gue meski masih 3 jam lagi baru take off. Mati gaya semati matinya itu adalah kemarin 3 jam gak jelas dibandara. Diotak udah muter-muter buat plan 5 jam disana akan kesana kesini ngurus ini ngurus itu bareng TIA temennya ka lora yang akan jadi penyelamat kegalauan gue dikala terdampar selama 5 jam disana sebelum travel ke sungai penuh menjemput jam 7 malam.terimaa kasihh Tiaa. 

Bedasarkan wejangan si ABCD sampe Z saya SIAP menghabiskan waktu 5hari disana. Jam 12.00 tiba akhirnya di jambi,jauh dari bayang-bayang kalo jambi akan sekecil itu,super kecil pokoknya,landasan,pesawat yang ada, tempat pengambilan bagasinya, udah kaya kantor pemerintahan luasnya dan hebatnya adalah dipinggiran pemukiman langsung jadi tinggal ngesot aja ibarat kata ini mah. Pantas saja tia bilang deket ka Cuma 10 menit,,10 menit orang daerah kali ini benar-benar 10 menit bukan jauh.hiihii, numpang makan..numpang ketiduran..numpang dikasih wejangan kerinci dari eza yang ganteng kakanya tia*eh*, nyobain tekwan khas jambi nya, dan yang paling PENTING adalah jauh-jauh ke jambi buat beli 2 piring plastic dan 1 gelas *doh ketinggalan*. 

Perjalanan ke sungai penuh ini menjadi perjalanan panjang karena via jambi artinya butuh waktu 12 jam melalui jalur darat dengan menggunakan travel, kemarin menggunakan TRAVEL AYU seharga Rp. 120.000 bisa dijemput terserah kita tapi enaknya dijemput di bandara. Nomer Telp Travel Ayu 0784-22074.. gue hanya berpesan siapkan jantung anda dan antimo dikala sudah berada di mobil ini karena julukan “Supir Setan” ini bener-bener kebangetan nyupir gak pake rem dengan medan jurang, tebing,jalan rusak,hutan yang sesekali rawan longsor berasa melayang. DON’T TRY THIS AT HOME! 

Lanjut bacanya yuk!!!...

Tidak kenal Maka Tidak Di ajak “Anak Ilang” #kerinci

“Halooo kaka kakanya, om-om nya dan tantenya kenalkan nama saya SYA…mohon bimbinganny”…| “ooo syahriniii,,syaalaalalaa,,syaarinem,,syaapii”….hmmftt…itu perkenalan pertama gue di lingkaran anak sholeh dan sholehah,,hahhaa,,apeuu bingits,,,maksudnya Grup watsap JEJAK KERINCI…ihiiir..entah ini ada 15 orang lebih yang terdaftar di list grup ini tapi Cuma 1 yang mukanya gue kenal,kenal sekelebat kaya makhluk halus tetauan kenal ajah..ahhaha..jadi gini awal ceritanya….*srupuut kopi* Betapa tadi gue mau naik ke kerinci bareng temen gue yang namanya raka and the gengs,tapi setelah beribu-ribu hari sampe bulu hidung gue rontok dia gak ngabarin jadi apa enggak,dan ternyata gak pada jadi coba,,eyamasaolloh..sementara gue sendiri?yak dengan begitu indahnya gue udah pegang tiket JKT-Jambi,Padang-JKT . Gimana nasib gue sekarang?anak ilang seilang-ilangnya, ngajak sana sini pun gak ada yang mau pergi ke itu gunung.ngajak chamdi”rangga”?sibooook akuut.. Galau tingkat dewa, mana mungkin gue pergi sendiri, mantauin TL berbau gunung kali ajah ada kelompok bersayap yang tetiba ngetwit” sapa yang mau ke kerinci” ayatapi hasilnya NOL, ubek ubek web BPI nemulah yang namanya TS MegaWoman,,eh salah Mega..mahal book 950K di kerinci doang…tapi ini bakal jadi alternatip terakhir gue dikala gue beneran jadi anak ilang..TEEERRRLAAALUUHH!*jreeng*…mendekati minggu-minggu hari H semoga dengan twitan gue yang gue obral seharga cabe bawang dipasar palmerah ini bisa ada yang nyaut 

Twit :” haloo mimin yang kece,kakakanya ada yang mau kekerinci gak single nih*kode* nyarii temen,,mention ya kaakanya?”… 

Gak lama banyak yang bales banyak juga, dan gue seleksi dulu Id twitter mereka,,ahahhaha..#gaya, dan terpampang gaya burung meraknya ID Ary widodo dan Mas Rudi kala itu..mas rudi yang solo hikers nawarin buat bareng, ayatapi gila aja ndro solo hikers pasti kakinya kaya kuda”cepet” terus ayamasa gue setenda berdua,udah berasa kaya hanimun aja….*toyortoyorkepala..dan kemudian si Ary yang bales kalo dia jalan dengan ber 18 orang..nah ini agak aman buat gue,dan ternyata ari temennya temen gue juga ternyata..dunia selebar tutup gelas..nah dari situlah tetauan masuklah gue dalam sebuah grup watsap tadi..akhirnya gue gak jadi ngeluarin 950K,,PENTING INI!*lap ingus*,ahahaha 

Mantau obrolan di watsap yang ngalor ngidul sesekali muncul dipermukaan percis udah kaya sesuatu yang ngambang dikali tetiba muncul terus mendem lagi. Dan gue menyimpulkan orang-orang di grup ini sudah akrab sekali dan makin merasa lah gue anak ilang. grup rame dengan beberapa orang seperti om klungsu,sidiq, pujo, ka lora, ka ocid,Samuel,sesekali dimas,ivan yang muncul, tapi yang paling memamah biak di grup adalah si om,pujo ,sam dan ka lora..ahahhaah..pasrah bakal di ospek sama mereka bakal jadi bahan bullyan,,”ampun bang saya masih anak ingusan,pipis saya belum bener nih” #gaknyambung.. mantau dan mantau masing-masing bercandaan mereka sambil mantau jenis makhluk dari planet mana kah mereka satu persatu..ahhahaa..ka ocid yang terlihat dingin sedingin bongkahan es osron yang kadang tetauan ngejapri nanya ini itu kesiapan dan kemudian menghilang,,edeeh..untung ada maklora disini,alhasil japrian pun lah gue dengannya sangat membantu ditengah kelabilan para jejaka didalam grup..bahahaha, dan 1 nomer yang tetiba japri minta alamat FB,yah gue pikir semua dimintain jadi santai aja dan tersangka modusisasi tersebut adalah Pujo dengan alasan pengen tau aja, gue pikir sang teh es kang ocid ternyata bukan itu..makin menghitung hari, makin mikir kok ini adem ayem melempem yah gak ada omongan bawaan apa gitu,kan ini luar jawa,terus gue ntar bawa apa ini?*ngehang otak* .. 

 dan pada akhirnya ada juga kopdar di Kafe pendaki daerah rawamangun.. gue yang buta jalan daerah timur maupun utara pun nanya sama temen,dan betapa pintarnya gue udah dikasih tau malah NYASAAAAR PARAAH selama 4 jam di jalan dengan hari sabtu yang supeer sekali macetnya dan antrian buswey yang kaya antri sembako nya pak Jokowow dan gue Cuma sampe di TERMINAL PULO GADUNG*angkat bendera putih*,padahal berharap gue bisa sampe di tehkapeh supaya gue bisa kenal mereka paling gak sebelum jalan bisa tau wujudnya napak atau enggak,ahahhah,,tapi tuhan berkata lain gw belum dibolehin untuk melihat mereka yang setengah napak #mungkin #ngekek.. Biarlah meskipun begitu jauh dimata mereka ada di hati gue meski gak tau wujudnya kaya apah..tsaaah…okeh balik ke serius lagi perjalanan ini… 

  1. Tidak kenal Maka Tidak Di ajak “Anak Ilang” #kerinci
  2. Solo Trip 55000 Jambi #kerinci
  3. Kayu aro Bersambut Anak Ilang #kerinci
  4. Meredam Sunyi dalam Balutan Gunung  7 dan Danau Gunung Tujuh #kerinci
  5. Dipungut Juga Akhirnya Sang Anak ilang #kerinci
  6. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#1 #kerinci
  7. Menapaki Atap Sumatera,hap..hap ,#2 #kerinci
  8. Summit bertemankan Hujan dan Angin #kerinci
  9. Mendadak Galau Di Pos Galau “Badai Angin” #kerinci
  10. Menunduk Merasakan Kehadirannya #turungunung #kerinci
Lanjut bacanya yuk!!!...