FOLLOW @ INSTAGRAM

 photo 2_zps1mahdf3p.jpg

On My glasses

Monday, January 6, 2014

Meredam Sunyi dalam Balutan Gunung 7 dan Danau Gunung Tujuh #kerinci

Masih malas sebenernya ditambah lagi ngantuk, tapi sayang juga rasanya kalo sudah jauh jauh kok malah tidur, dengan menggunakan angkot Putih gue,okta,bang levi dan rike pun berangkat, dengan berbekal sebotol air putih dan biscuit kami pergi, tampak sang gunung kerinci tertutup kabut tebal,entahlah apa yang terjadi disana, hanya berdoa semoga esok langit akan cerah menyambut kami ber 15.amin. jarak menuju gunung 7 dari basecamp sekitar 40menit untuk bisa sampai di pos pendakian Gunung 7 yang bertuliskan “RESORT GUNUNG TUJUH”, ,lagi-lagi sepi tampak sebuah bangunan bertuliskan tersebut didalam ada beberapa orang tua salah satunya kepala resort sini,dan ada seorang wanita Dosen S3 yang sedang melakukan penelitian didaerah sini juga dan sendirian. Keren! Hanya menuliskan Nama,No.telp serta asal daerah saja tanpa ada biaya registrasi sudah bisa masuk ke gunung tujuh. 

 Beruntungnya saat itu si bapak menyuguhkan Teh Panas dan gorengan,,melaafaaar sikaaaaaaaaat!..ahhaha,,dari sini bisa menuju 2 tempat yaitu Jalur gunung tujuh bonus danau dan satu lagi jalur menuju air terjun. Perjalanan normal menuju gunung tujuh dan danau sekitar 3 Jam(tergantung kaki anda,anda kuda apa keong)..ahahha,,melewati perkebunan warga,ladang kentang serta kol serta pemandangan warga yang sedang bertani menjadi pemandangan tersendiri, inilah warga kerinci. Pendakian Gunung 7 ini edisi santai dipantai karena sesekali harus mengambil titik lokasi untuk pengukuran koordinat pada GPS yang dibawa oleh bang Elvi. Perjalanan awal yang cukup banyak landainya, bisa dikatakan gunung 7 tidak sejahanam kerinci*yaiyalah*. Kalau di rate nilai 1-5 masuk rate 2 malah 1 #saidsamuel..cailaaah.dengkul ketemu mulut sampai narik otot-otot rahangnya pun gak ditemukan sama sekali..akhirnya sampailah di puncak gunung 7,perlu diingat bahwa “Tidak selamanya Puncak itu Indah,tapi pahami makna perjalanannya”..yap gue membayangkan indahnya puncak gunung 7, tapi apa? hanya tanah datar cukup luas dengan 1 pohon besar melintang, tidak ada tulisan apapun yang menandai puncak gunung 7. Sebenarnya bisa sangat indah jika beberapa bagian pohon yang mengitari ini di pangkas sehingga bisa tampak langsung danau gunung 7. Dan hasil ketinggian yang didapat saat itu adalah 1900mdpl*kalo ga salah*. Lalu dimanakah danau gunung tujuh yang menawan itu?danau terluas se-asia tenggara? Dari puncak gunung tujuh ini kita harus turun ke sisi kiri, lumayan curam untuk turun nya. Saat itu bertemu dengan 2 orang pendaki asal padang dan WNA Spanyol yang akan pulang daaaaaan 1 lagi akhirnya mata ini bisa melihat kekuasaan allah, ciptaan allah dari beribu-ribuan ciptaanNya yang Maha Sempurna, serta kaki yang telah mampu berjalan untuk membawanya. 

Hamparan air yang luas dan tenang sekarang sudah ada didepan mata dikelilingi oleh entah bukit atau apa namanya,dan gunung kerinci yang tampak tertutup kabut hanya sebagian tertangkap oleh mata. Terdengar suara air terjun dari sisi sebelah kiri, air terjun yang tidak terlalu besar tapi alunan derasnya air yang jatuh cukup membuat hati terkayuh. Rasanya tenang sekali meihat hamparan danau berdiri diantara bebatuan ditengah menikmati sore dengan beberapa cemilan yang kami bawa. Terdiam beberapa saat seolah tersihir menyelami danau yang terbesar se-Asia Tenggara ini. Ditengah carut marut nya negeri tersimpan obat penawar dari bobroknya negeri. Suasana yang damai hanya kami ber empat saat itu, tak ada yang lain selain menikmati kesunyian yang menenangkan,kesunyian yang jarang bisa didapatkan ditengah kebisingan ibukota. Sayang saat itu niat kami ingin menyebrang menggunakan sampan bapak yang biasa ada disebrang tak terwujud dikarenakan bapak yang kami panggil-panggil tersebut tidak mendengar atau tidak paham dengan bahasa isyarat kami dari kejauhan. Menghabiskan sore ditepian danaau selama hampir 2 jam rasanya waktu berjalan begitu cepat. Sementara suara petir sejak pertengahan trek tadi terus saja menggelegar, “sudah hujan kali ini di kerinci,matikan hape kamu sya?”#bangelvisaid. Sinyal hanphone mengundang petir mengejar dimana lokasi sinyal. Menyempatkan untuk mengambil 2 botol air danau ini tapi apa daya,ketingalan di tas rike,,edeeh.

Akhirnya sekitar pukul 15.30 kamipun kembali, agak malas kaki rasanya harus agak memanjat beberapa akar pohon,karena ketika berangkat kita turunan,malas karena terlalu nikmat mungkin kaki ini terlena dengan danau. Kami pulang pun sambil memunguti sampah, yah gunung tujuh tidak teralu kotorlah seperti semeru saat ini,,hanya sampah-sampah kecil, alhasil ponco yang dibawa bang elvi direlakan buat membawa sampah-sampah,ponco pink..hahhaha..muka satpam hati hello kitty..ckckckc. Cuaca turun dari gunung tujuh masih saja bergemuruh petir, okta yang udah mulai jatuh-jatuhan kecapean sepertinya dan satu hal bener-bener gak buka suara sama sekali dia alias diam,berasa Cuma jalan bertiga doang kemarin..ahahhahahahah. sementara ini kaki pun mulai senat-senut, jaga kaki biar besok bisa fit gak boleh macem-macem ini kaki. Sekelebat jadi inget perkataan ka ocid “ sya kamu kan jauh dari jambi,harus siapin stamina biar ga lelah saat mulai pendakian”..ahahha..padahal waktu pertama kali dapat japrian itu Cuma ngebathin”yaelah ka,perasaan gue kan nyampe duluan di camp pasti banyakan gue dah istirahatnya”..hehehhe.sepanjang jalan turun ada hal unik yang selalu gue perhatiin dari bang elvi,sebenernya dari pas naik sih. Tiap beberapa jarak dan menemukan pohon pakis bang elvi selalu mematahkan beberapa bagian pohon dan kemudian meletakan dalam keadaan tengkurap. 

Kepo akutnya gue pun mulai liar 

“kok digituin bang? | “ iya kan pakis mengandung air,jadi ya buat jaga-jaga aja biar gak ujan. | “selalu begitu tuh? “ |”namanya juga usaha,kaya ngejar cewe kan usaha aja dulu” |” zzzzZZZ.. --_____-- “.. oke sip! 

ILMU BARU buat gue aselik *norakember.com*. benar saja sesampainya di post registrasi melihat keadaan jalanan yang sudah becek seperti terjadi hujan sangat deras, dan ternyata memang hujan deras. Sementara kami?sepanjang perjalanan turun GAK HUJAN setetespun Cuma gledek aja. Dan didekat basecamp maupun kerinci pun hujan deras..ahahhaha…syukurlah gak ujan mujarab juga tuh patahan pakisnya.ihiiiir. Udah hampir magrib ketika sampai dibawah dan indahnya lagi adalah kita lupa menghubungi orang buat ngejemput kita,alhasil jalan kaki lagi sekitar 3Km,udah gak ada makanan,yang jualan nasi pun gak ada,melafaar akut. Nemu nasi padang rasanya surga banget,hahahah. Dan akhirnya kami pun dijemput gue yang BOTI “bonceng tiga” motor dan okta dengan yang lain, terjadilah trek trekan motor ala pemuda kerinci..sumpah jantung mau copot bonceng tiga dibawa ngetrek..pffft. judulnya seharian itu gue AKAMSI banget lah Anak Kampung Sini Cuyy,,bahahhahah 



JEJAK TRANSPORT  ASI

                Angkot menuju Pintu gunung Tujuh PP                : Rp.20.000
                Nasi Padang Tembak Rata apapun menunya       : Rp.15.000
                TOTAL                                                             Rp.35.000
  

0 comments: