Ini adalah perjalanan kesekian kalinya, tapi perjalanan kali
ini adalah perjalanan yang harus menembus dinding-dinding keras untuk bisa
berjalan, berjalan kedepan dengan segala harapan. Mengikat kaki dikala ratusan pasang kaki
menjajaki tiap langkah bersemayamnya sang dewa beberapa bulan lalu*mei*, serta ketika
aceh menggelitik rencana kali itu hingga derai airmata tumpah (085630956xx) di
ujung telepon. Perjalanan ini kami sebut perjalanan “Power Ranger bermain”
menyambut bulan suci ramadhan yang tinggal 3 hari lagi. Sebongkah niat dan
seteguk rencana sudah siap didepan mata dengan kami 9 Power Ranger “ gue, nina, doring,
benny, Rangga”rara”, mas anwar, Didin, paul, Wandha” yang sudah siap membawa
kulkas-kulkas masing-masing.
Di awali dengan tumpahan derasnya Jakarta diguyur hujan dan
macetnya yang kebangetan sore itu, gue dan nina pun jalan menuju kantor doring
di daerah Benhil, ya itung-itung ngirit ongkos dan biar cepet dianterin driver
kantor. Nina yang berpacu dengan abang ojek menembus ujan dan macet hingga
kuyup, sementara gue dengan kulkas”keril” gue memutuskan jalan kaki dari setia
budi ke benhil. Tau kan itu jauhnya seberapa?YAK LUMAYAN JAUH BANGET!! Sambil hujan-hujanan, karena tukang ojek pada
gegayan sok gak tau jalan..pfft*timpukspion*. Dan perjalanan “pera’ nya nasi
delay” nya Jakarta-surabaya saya,doring
dan nina malam itu selama 1jam karena 2
kota tersebut diguyur hujan yang super lebat bak menangisi kami yang akan pergi.*tau
gitu gak usah beli nasi di bandara mahal* Kami pun akhirnya menyentuhkan kaki
di kediaman rara tepat pukul 04.00 dini hari. Sementara, mas beni pun tiba
pukul 09.00 pagi dan bergegas repacking. Pagi ini mentari masih tetap belum
menunjukkan keangkuhannya , Rabu 3juli2013 pukul 10.00 ditemani dengan sapaan
lembut rintikan hujan , kami semua menuju tempat yang akan menjadi titik awal
perjalanan kami beberapa hari kedepan.
Dengan menggunakan angkutan umum dan
kemudian si kekar”jeep” kami mulai menyusuri jalan, hingga pada akhirnya tepat
pukul 12.00 kami tiba di suatu tempat.dalam hati “lha ko lewat sini, kan masih
didepan posnya”, ya benar saja ternyata berbelok “ welcome to ayek-ayek track
guys”. Berdoa sejenak bersama dibawah sapaan halus hujan ..”ya allah segalanya
kan dimulai, kasih mataharinya yang cantik,saya kangen matahari, kami dating
dengan niat baik”. Kami pun menapaki jalur ayek-ayek, jalur yang hanya
membutuhkan waktu sekitar 3 atau 4 jam untuk bisa tiba di Ranukumbolo, jalur
yang saat ini sudah jarang dilewati orang-orang, berbeda dengan jalur biasa
yang membutuhkan waktu hampir 8jam untuk bisa tiba di ranu kumbolo. Kul dengkul
dengkul mari bersahabat dengan dengkul karena kami melewati jalur yang terus
menanjak dengan sedikit bonus melewati beberapa bukit. Udaranya yang dingin
buat bukan orang malang mah cukup,ya cukup bikin gemelutuk, beda dengan yang
punya kampong pake kaos juga santai.ahha, tim di bagi jadi 3, bagian depan ada mas anwar dan didin,
kemudian mas benny doring wandha nina gue paul dan rara. Naik..naik..kepuncak
gunung capek..capek sekali…Hihii.HIH*ngapain capekcapek naik terus turun lagi*..ahhah,
melewati kebun penduduk kaki masih oke,perlahan tapi pasti sambil mencari irama
kaki. Perjalanan jalur ayek-ayek pun mulai kelihatan yak kelihatan nanjak
terusnya.
Dan semakin lama posisi perjalanan pun berubah, mas anwar dan didin
yang udah gak tau deh nyampe mana,udah kaya orang jalan dari rumah ke pasar
ibaratnya mah,,lempeng aja,,ahhaha. Sementara nina mulai memasuki phase 2Tak nya
2 langkah ngegeletak,hahahha..dimaklumin
karena nina memang baru pertama kalinya naik gunung jadi perlu
penyesuaian.SEMANGAAT! hari makin siang,matahari mulai agak bersahabat dan
nafas mulai terdengar seperti mesin rongsokan,haha,,jalur ayek-ayek yang dipenuhi
dengan pemandangan bukit-bukit ini bener-bener menyihir kedua mata yang lelah
selama perjalanan, sayangnya ayek-ayek kebanyakan dilewati untuk mereka yang
baru saja turun dari semeru dikarenakan tracknya yang menanjak dengan alih
saving energy,padahal pemandangannya bagus..hihii. setelah tanjakan pastinya
ada turunan” setelah bersusah-susah pasti
ada senang-senangnya”,ya turunan memasuki sabana luas dengan ilalang yang menguning
itu indah banget dan damai, kita akan melewati ini sebelum akhirnya melipir dan
memasuki wilayah ranukumbolo.
0 comments:
Post a Comment