FOLLOW @ INSTAGRAM

 photo 2_zps1mahdf3p.jpg

On My glasses

Saturday, May 11, 2013

Senja Paling Pacar-Senja yang selalu menyimpan rindu padamu

Aku percaya, setiap perasaan itu mempesona. Setiap suara itu indah. Setiap adegan dalam kehidupan itu punya makna. Karena itu, aku senang memperhatikan apa pun yang rinci dan perasaan apa pun yang muncul dari setiap detail.


Tiap pagi, desau angin dari kipas angin tua di kamar bicara banyak padaku melalui selimut tipis yang berkibar-kibar karenanya. Ribuan butir air yang turun tergesa-gesa melalui keran ke bak mandi membisiki aku dengan suara girang tapi tertahan. Seolah bilang, “Selamat pagi! Semangat, semangat!”

sendok di mug kesayangan berwarna plum, helai-helai daun merah yang dari dalam bis aku lihat berjatuhan setiap kali bis berhenti di lampu merah, mata terang para pengamen cilik yang nyanyinya sumbang, klakson-klakson yang ramai di kemacetan, dan ribuan peristiwa kecil lainnya susul-menyusul memenuhi mataku. Semua bergerak sangat lambat.

Ketika semua orang berusaha berlari, aku pinginnya mencoba melambat. Menikmati hidup. Carpe diem. Carpe noctem.

Menikmati senja.
***
Aku sering mencoba bicara pada senja, mempertanyakan apakah sebetulnya ia itu lelaki ataukah perempuan. Ia tidak pernah menjawab. Senangnya malah ngeloyor begitu saja. Tapi, aku ini orangnya cepat puas; puas hanya dengan kehadirannya yang sebentar, atau ketika ia tidak sembunyi di balik awan gelap.
Aku kemudian menebak, “Kamu itu mestilah laki-laki. Playboy,” aku bicara demikian pada senja di suatu sore. Tidak pernah ia bisa cukup dengan satu keindahan. Tidak cukup hanya dengan awan yang putih bening, ia pasti menginginkan langit biru cantik untuk bersisian dengannya. Semua mau ia miliki. Senja hanya muncul-menghilang menggoda. Tidak pernah ia benar-benar menjawab.

Senja lalu kelihatan bergandengan dengan batas laut.
***

Senja tidak datang-datang beberapa hari belakangan ini. Hidupku mendadak aneh. Dimulai dari bangun tidur, aku terbangun dengan jantung yang berdegup-degup tidak berirama. Terlalu cepat dari sewajarnya. Aku mengingat-ingat mimpi semalam.

Aku berbisik pada senja yang keunguan. “Jangan ke mana-mana.” Senja seperti biasa cuma angin-anginan. Datang dan pergi menggoda.

Tapi tumben ia menjawab, “Setiap yang hadir, mesti akan hilang.” Dengan jingga yang silau, senja lalu menghilang. Dan, aku terbangun dengan dahi basah oleh keringat.

Ibu yang selalu duduk tenang di ruang keluarga hanya mengatakan, “Mimpi itu hanya khayalan kalau terjadi ketika kamu tidur, Nak. Sebaik-baik mimpi itu yang kamu kejar ketika kamu bangun.”

Ibu terlalu serius. Aku bergerak malas menuju meja makan. Aku menghadapi sarapanku dengan setengah jiwa. Gesekan pisau di roti dan piring berbisik-bisik minta diperhatikan. Aku cuek.
Setiap yang hadir, mestilah akan hilang.

“Ma, aku berangkat, ya.”
“Hati-hati, Nak. Jangan sampai dimakan mimpi.”
***
Termangu di bis menuju kantor, kemacetan berubah jadi satu hal yang menggelisahkan. Mobil-mobil yang berbaris tidak rapi serta motor-motor yang salip-silap sembarangan gampang mengejutkanku. Kondektur yang meminta ongkos saja aku tidak acuhkan, sampai dia harus mencolek bahuku, memaksaku sadar dari lamunan.

Aku percaya, mimpi tidak sekadar bunga tidur. Ia adalah pembaca tanda. Ada yang bilang, omong kosong soal firasat. Tapi, aku lebih setuju untuk bilang, tidak ada ruginya menjadi lebih peka. Ada juga yang berpendapat, mimpi adalah apa yang sangat kita inginkan dalam kehidupan nyata, sehingga alam bawah sadar mewujudkannya. Aku pikir masuk akal.

Tapi, aku akhirnya tahu, tidak semua mimpi terlalu mudah untuk diartikan—meskipun bahasanya tidak rumit sama sekali. Lalu, apakah harus diartikan, jika terlalu sulit untuk diterjemahkan?

Aku mengintip matahari dari balik jendela, sebelum tenggelam dalam kerja. Senja belum datang juga.
***

Di depanku, Microsoft Word yang blank di layar notebook menggodaku. Berkali-kali, klak-klik keyboard hanya mengharuskan aku menekan tombol “backspace” berulang-ulang.

***
Apa yang paling dibutuhkan seseorang dalam hidup? Pasangan yang ideal? Uang? Cita-cita yang kesampaian? Pekerjaan yang nikmat? Aku bertanya pada bayangan diriku di cermin kecil di meja kerjaku. Tidak ada respons. Pantulan yang ada di cermin hanya berkedip-kedip pelan, memiringkan wajah ke kanan dan ke kiri.

Kalau senja benar, lalu untuk apa kita meraih? Kalau yang hadir pasti akan hilang, lalu untuk apa kita mencintai? Untuk apa kita memiliki? Untuk apa kita bermimpi?

Resah adalah perasaan yang dominan aku rasakan hari ini. Sama saja seperti jatuh cinta, resah juga bisa indah. Ia bisa mengeluarkan bulir keringat tanpa harus olahraga. Membuat kita merasakan jantung kita berulang kali ingin mencelat keluar karena bergetar keras tak beralasan. Atau, mengabu-abukan pikiran sehingga bisa membuat kita lupa pada apa pun yang sebelumnya kita jaga benar, seperti citraan atau kejernihan pikiran.

Tulisan tidak ada yang selesai. Liputan dihadiri tanpa bekas apa pun di memori. Di tempat biasa aku bicara pada senja, aku sudah duduk-duduk. Sendirian. Di atap paling atap sebuah gedung yang mencakar-cakar langit Jakarta. Pak Deddy menunggu di basement. Mungkin ngopi di kantin karyawan.

Tanpa suara, senja hadir. Hei, playboy, dari mana saja? Kali ini suaraku bahkan tidak keluar. Hanya menggaung-gaung di dalam hati.

Ia datang bersama angin yang mengenakan gaun cantik sekali; satin berwarna biru pastel. Tangan mereka bergandengan. Aku cuma bisa tertawa kecil dan membatin lagi, Apa laut tidak cemburu?. Senja hanya tersenyum nakal. Angin disuruhnya bersemilir ke barat dulu, selagi senja ngobrol denganku. Si pacar senja manyun, tapi nurut. Aku dan senja tertawa kecil lagi.

“Dari mana? Lama nggak kelihatan?”
“Ada, tapi memang nggak kelihatan.”
“Dasar.”
“Kamu yang nggak kelihatan. Ke mana saja?”
“Mencari-cari kamu nggak ketemu, jadi aku ngambek saja, nggak ke rooftop.”
“Lho, tadi kan aku bilang, aku ada tapi memang nggak kelihatan.”
“Ya kalau nggak kelihatan, mana aku tahu kamu ada?”
Senyumnya si playboy semesta itu mengembang lagi. Wajahnya jingga tua sekarang. Ganteng.
“Aku ada di sore mana pun yang kamu bilang aku nggak ada, Tara.”
Tumben ia menyebut namaku.
“Yang nggak kelihatan kan belum tentu nggak ada,” lanjutnya lagi. Wajahnya berubah agak keunguan sekarang.
“Tapi, yang nggak kelihatan kan belum tentu juga ada di sana,” ini suaraku. Pelan. Sampai-sampai senja tidak bisa mendengarnya.
“Kangen?” katanya. Topik bergeser.
“Sedikit.”
“Sini, peluk.” Senja cuma menggoda. Ia tidak pernah bisa memelukku.

Suatu kali aku pernah minta peluk dan cium, seperti ia memeluk mega-mega atau ia mencium batas laut sampai kebas di depan mataku. Ia menolak. Kamu terlalu cantik, dan…terlalu lugu, katanya.
Kecantikanku membuat senja sangat hati-hati. Takut kalau ia akhirnya terlalu cinta, sementara ia tidak akan pernah bisa terus-terusan bersamaku. Keluguanku membuat senja jauh lebih hati-hati. Takut kalau akhirnya aku yang jatuh cinta keterlaluan pada playboy itu dan menuntutnya untuk selalu ada bersamaku, sementara ia tidak akan pernah bisa terus-terusan bersamaku.

“Kamukah itu yang main ke mimpiku semalam?” aku akhirnya bertanya.
Keunguannya mulai pudar. Malam sebentar lagi mengusir senja dari langit. Senja kelihatan gugup; entah karena malam bakal datang, atau karena pertanyaanku.
“Kamu bilang sesuatu di mimpiku. Ah tapi aku sendiri belum tahu kalau itu betul-betul kamu atau bukan. Itu kamu?”
“Setiap yang datang mestilah memang akan hilang pada akhirnya, Tara.”
“Jadi itu betul kamu.”
“Sama seperti yang terluka, akan sembuh suatu hari nanti.”
“Begitu?”
“Iya, begitu.”
“Tapi, bukankah yang retak tidak akan bisa utuh lagi?”
“Yang penting, apa pun yang berantakan, pasti bisa dirapikan kembali. Seberantakan apa pun itu.”
“Kamu itu mau ke mana sebetulnya? Meninggalkan aku?”

Satin biru pastel lalu berkelebat di mataku. Pacar senja sudah datang dari barat. Siupnya cemburu. Tangannya sudah menggandeng senja kencang sekali. Raut wajah senja tidak terbaca. Ia sudah nyaris habis diusir malam.

Tara, ingat saja, aku selalu ada walaupun tidak kelihatan. Aku ada di setiap sore yang kamu telanjangi. Aku pergi dulu.
Angin membawa pergi senja, dilihat mega-mega dan batas laut yang iri. Aku tidak iri. Tapi entah kenapa aku merasa kehilangan. Jingganya senja sudah tinggal setitik kecil di sudut sana, tepat di lengkung langit.
Besok ngobrol lagi? Aku bertanya dalam hati, berharap ada jawaban dari senja yang sibuk digandeng si pacar.

Tidak ada respons darinya. Ia tinggal sebutiran sangat kecil sekarang. Aku termangu, lesu di akhir petang.

Bicara saja pada hatimu, aku ada di situ. Selalu. Senja berbisik, samar sekali.

*********** Repost**************

Senja yang selalu menyimpan rindu padamu
-@sya_sya22
 
Lanjut bacanya yuk!!!...

Sunday, May 5, 2013

Tersesat Didalam Hutan Sempu #Part 5

12 ORANG TERSESAT DIDALAM HUTAN DENGAN 1 BOTOL AIR

 ..............................................……………………………………………………….............……….*lagi jalan ceritanya……………………………………………………….setelah beberapa menit jalan nafas mulai seperti ikan mas koki yang lagi asma akhirnya gw,farah,yuda,nina,fahri,mas beni dan beberapa peserta lainnya yang bareng pun beristirahat sejenak,berbagi air yang dibawa,ya air yang hanya ada di gue. Terlihat kelompok kami sudah tertinggal cukup jauh dari kelompok yang paling depan,jepraaaat jepreeet mimin mengawetkan kita yang sedang megap-megap. Sambil menunggu kelompok belakang yang jauh tertinggal,dimana disana ada si sego pecel lele pincuk “ilham”. 


Lokasi Terakhir Sebelum Nyasar

Tiiik took tiiik took tikk tooook penampakan tidak muncul juga seraya tertelan hutan yang lebat..hampir 0.5 jam mr.pecel ga menampakan batang hidungnya mungkin saat itu hidungnya terlalu blesep ke dalam sampe-sampe tidak terlihat atau memang ga terlihat sebenernya Cuma bajunya aja?*eh*,,ahhahh. Akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sendiri..dengan bekal tadi lihat rute mimin yang sudah duluan tapi tetep aja cepet banget dia kaya kutu loncat…naiikk..naikk..kedalam hutaaan,,tinggi..tinggiii..sekalii..hi..hii..hii *jalan terus*,,,sampai pada akhirnya pada bertanya “lewat mana lagi nih”..masih jalan terus masih super stay cool, dan masih bertemu dengan bapak-bapak pemandu yang memang saat itu sedang mengantar 3orang arah pulang bersama kita, dan sesekali bertanya dengan pemandu tersebut…”iya dek lurus aja,itu keliatan kok..”,,,okay santai lanjut jalaan…jalan terus celingak celinguk kok sepi ketinggalan jauh banget rasanya sama rombongan depan dan belakang, melewati Goa dimana ketika perjalanan berangkat malam kesempu semalam,yudha yang berbarengan dengan teman-teman dari Banjarmasin setelah melewati goa ini salah satu teman perempuan mereka pun kesurupan…*horror*,melewati goa ini masih sempat bertemu dengan pemandu yang sedang memdokumentasikan clientnya..dan disini pulak lah sampahnya supeeeeer banyak.GILAAAK nih orang-orang nyelipin sampah disini. Alhasil cukup lama di deket goa buat ngambilin sampah, hingga salah satu diantara kami melihat senyuman bangga akan apa yang kita lakuin dan berkata “ saaluuut”..hahhahahha,,,*jadiiii enak,,bapaknya minta dipeluk #eh*.. lanjut berjalan lagi masih dengan kondisi KETINGGALAN SAMA KELOMPOK MANAPUN..setelah beberapa lama berjalan bertemu lagi dengan bapak-bapak pemandu berkaos ungu dan berbadan cukup besar,ya sebesar didin markodin lah tapi gede dikit berjalan sendiri. Dia menunjukan arah selanjutnya “jalan lurus,nanti ketemu pohon besar belok kanan”. Mengikuti petunjuk yang dikasih oleh pemandu kami pun berjalan dengan santai, kondisi hutan yang benar-benar landai, kering dan beberapa kali menemukan track yang benar-benar tidak berlumpur, bahagia banget rasanya jalan di jalanan seperti ini, dengan suasana cukup sepi hanya ada gue dan 11 temen lainnya yang bareng-bareng. Sempat berkata-kata “ kenapa coba gak lewat sini aja kemarin, kan kering enak datar begini,gimana sih “ ..hhahha, dan yang lain pun mengiyakan,,hahahh.

 Cukup lama merasakan track seperti ini sampai akhirnya bertemu dengan pohon besar yang sebelumnya dikatakan si pemandu dan ini bercabang kanan dan kiri. Saling menyakinkan satu sama lain “iya belok kanan sini nih, tuh pohon besarnya,,tapi abis ini lewat mana lagi yak..”.. dan yudha yang berada di paling depan pun “ udah ikutin jalan setapak ajah,pasti ini jalan sering dilewatin”. Berjalan terus berjalan, akhirnya bertemu dengan tanah yang pekat lagi, jalan menanjak dan agak miring. Dan ternyata selama perjalanan tadi kita pun baru sadar kalo kita itu sudah NYAAAAAAAAASAAAAAAAARRR,,KITAAA NYAASAAAAR JAAAUUUH….mulai bingung lewat mana, jadi sering berenti dan ngeyakinin buat lewat mana mana nya selanjutnya. Suasana hutan saat itu bener-bener sepi Cuma ada kita ber 12 dengan komposisi( cowo 3 dan cwe 9 ), melihat ke berbagai arah pun tidak ada siapa-siapa, lagi-lagi Cuma bilang “kalo jalannya bener pasti kita ini papas an sama orang yang mau ke sempu kan,kaya kemarin sore itu, tapi ini gak ada siapa-siapa”, sampah yang dari awal sudah dikumpulkan,semakin lama-semakin frustasi males buat ngambil sampah yang ada,karena udah nyasar begini, dan yang MAKIN MENGENASKAN adalah gue yang bertugas membawa aqua 1.5 liter buat di perjalanan AIRNYA MENGENASKAAAAAAAN TINGGAL ¼,TINGGAL SEDIKIT DAN KITA BER 12 NYAAAASAAAR…T______T,, cakep banget perjalanannya ini pun air dikasih ketika sebelum nyasar diperistirahatan terakhir,karena nyoba ngubek-ngubek carriel fahri gak nemu alias udah gak punya air lagi kita. Mau minum jadi sedikit sedikit sekenanya,dan farah yang susupan kakinya pun udah gak tega buat nyiram kaki nya pake air minum,sayang kalo nanti makin jauh nyasarnya,,nyawa banget. 

Entah gimana kenapa kita bisa baru tersadar dari nyasar itu, yang jelas suasana hutan yang hening, kondisi track yang nyaman bener-bener mengalihkan kesadaran, sehingga jalan begitu saja, yang jelas jika dianalogikan seperti seeokor burung didalam sangkar. Yah serasa kita berada disebuah kotak yang besar,sepi, hening,matahari yang bersahabat serta gak melihat seorang pun selain kita.  Bertemu dengan beberapa kali pohon besar dan percabangan yang lebih memilih untuk melewati arah kanan,katanya kanan sih bagus --___--,,sempet ngebathin” oya sms mimin mungkin udah bisa pasti bisa “ dan oneng gw pun kumat baru sadar kalo gak ada sinyal kan disini =___=, beberapa kali teriak-teriak gaya tarzan keselek terompet tahun baru dengan sandi yang sama tetep gak ada yang nyaut, “ HEEEEENDIIIIIII,,,,MIIIIIMIIIIIIIINN,,,KAAAAMDIIIIII,,,,DIIIIDIIIIIIN” tetep ga ada yang nyaut juga. sekarang Cuma ikutin jalan setapak aja yang jadi patokan,sudah mulai menemukan kembali jalan yang berlumpur pekat dan kontur tanah yang miring dan nanjak. Dan beberapa kali melihat orang lain yang berjalan kea rah sempu,itu pun hanya terlihat warna baju yang mereka pakai saking jauhnya jarak kita. Lagi-lagi berpikir “tuh ada orang disana, pokoknya gimana caranya kita bisa menuju jalur disana”.. tapi apa daya, semakin jauh dari orang-orang itu,semakin tidak terlihat siapapun,Cuma bisa ngedenger sautan ala-ala “monyet” “weeeiiikk” yang ga keliatan orangnya. 

Hopeless,pokoknya berdoa jangan sampai tiba-tiba hujan,jangan sampe nyasar makin jauh, jangan sampe akhirnya gak bisa pulaaaaang,,,beluuuuuum nikaaaaaaaaaaaaaaaaaaah iniiiiii *eh*..hahha,,jalan agak makin susah, dan setelah 2 jam kami nyasar, dan selalu teriak “ yang didepaan tungguuuuin dooong”,, entah siapa yang didepan yang jelas begitu aja kali ada yang nyaut, daaaaaaaaaaaaaaaaan akhirnyaaaaa adaaa yang nyaut….gegulingan salto mata berbinar-binar layaknya liat pangeran berkuda putih *dongengjamanpurba*,,sekelompok rombongan 8 mahasiswa dari bandung sedang beristirahat, akhirnya curhat lah sana sini dengan mereka kalo kita nyasar dan ditinggal mimin-miminya *cincang-cincang*, ngelurusin urat-urat kaki yang udah pada demo minta dinaikan gajinya *gagalfokus* kita Cuma bisa ngeliatin rombongan bandung itu yang lagi minum susu coklat ultra ukuran besar,,”maaasaaoloooh, enak banget itu minuman berwarnaaa,,sabar-sabaaar”. Air minumnya kita udah habis T_______T.. saling berbisik “ susu cuy,susu itu enak banget, ah tapi udahlah gak boleh nyusahin mereka,masih mending ini ketemu mereka “..duduk menatap nanar susu ultra, sambil ngebayangin es teller, slurphy sevel, es krim, bakso,mie ayam ditemanin matahari *ngeces se ember,kasiaaaan*,

Kita pun akhirnya melanjutkan perjalanan bersama team bandung, dengan tetep minta pelan-pelan jalannya. Hampir 1 jam berjalan dengan track miring dan tidak begitu landai, sepertinya jalanan ini jarang sekali dilewati orang. Dan salah satu anak bandung teriak “ udah dekeeet di depan, udah ada poho, 5 menit lagi inii “,, “yaelaah paling di PHP in, kaga usah PHP in kenapa,,”, dan gak lama pun paling depan teriak “ itu udah ada rumah, udah ada pohon mesar melintang segita”… ooooh tuhaaaaaaan,,akhirnyaa sampaaaaaai…berbinar-binar sangat ini mah,akhirnya nikaaaaaaaah maaaaak *eh salah focus*. . beribu ribu terimakasih banget sama team bandung yang udah mau nolongin kita ikut bareng. Entah lah apa jadinya kalo gak ketemu..hikshiks..dibalik muka kita yang kesel karena nyasar tapi bahagia juga udah nyampe. Sampe pada bilang “ nyampe luar udah pada diem aja,gak usah ngomong, apalagi sama mimin,diemin aja #edisi ngambek beneran “… keluar hutan, doring yang udah sampe duluan nyambut sambil cengengesan minta dijitak  gw, farah, fahri,nina, mas beni, dengan muka diye penasaran kita kepisah. 

Di teluk semut ini, gw coba ambil barang di carriel fahri, gue ubek-ubek, EYAMASAAAOLOOOOO GUE NEMU 1.5LT AQUA masih disegel. Terus tadi didalam hutan kemana ini air aqua, kenapa jadi ada begini pas udah sampe, sukurlah akhirnya bisa minum, dan dibelakang tempat istirahat kita ada teamn bandung, yasudhlah akhirnya berbagi air aqua itu dengan mereka. Dan kaki farah pun yang kesusupan sampe pincang-pincang jalannya pun tiba-tiba ilang gak pincang lagi. Iyak banyak yang ANEEEH selama nyasar. Entah lah mungkin salah satu diantara kita ada yang keceplosan sombong atau emang udah jalannya harus nyasar, biar ada cerita, rasa,toleransi dibalik itu semua. 




Dan gw ,farah,fahri, nina pun langsung bersihin badan di pojokan air yang penuh batu yang bisa buat duduk sekalian bersih-bersih. Dan masih dalam edisi super ngambek dengan si cumi mimin, kaga negor kaga laporan,  dan mimin pun Cuma ngelongok ngabsen nyamperin dari jauh ngeliat kita lagi bersih-bersih..dan terakhir si mega dengan kaki bonyoknya dan opung bercarriel 100lt plus plus *gendong mega*,,,ahhahahahha….dan tibalah kami di sendang biruu yang selalu berdendang dengan perut yang sudah bergoyang kelaperan.. dan cacing-cacing yang udah super demo di perut kita pun akhirnya bisa mingkem dengan 2 mangkok mi ayam dan bakso serta 1 gelas es kelapaaa,,hahhahaha *laper apa kesurupan*,,ahahhaha





Petualangan Sherina Bangets ini Namanya..ahahahaha,,perjalanan pulang ditemani dengan kaki bonyok,lecet, badan lengket, dekil, ngantuk cetar, dan senja orangee dari langit malang.....dan perpisahan di stasiun malang persis kaya habis di deportasi dari Truck --__--...

Thanks To
  1. Mimin Surimin Makhluk Tertindas*Ischamdi*,,ahhaha,,,si Pedendang Sego Pecel Pincuk yang jrang jreng doang suaranya kaga ada,,hahah,dan Om didin Manusia Aer "Carrielnya Isi aer doan",,ahahha
  2. Toilet Samping Stasiun, Ibu Soto Stasiun Buat tumpangan Naro Tasnya
  3. Tempat Penyewaan Sepatu Bola Karet yang semakin basah semakin melar "baru kali ini ada semapu makin melar"
  4. Soto Ayam nya yang menggelegar "laper parah" makasi Mas-mas,pak le,,mbahnya  IPKA ...
  5. Abang mie ayam, abang bakso,,abang es kelapa..*cium satu-satu"
  6. dan Opung dengan Carriel 100Lt nya yang akan di film kan,,ahahha
perjalanan kami dilanjutkan ke BNS,Balekambangan dan P.Ismoyo sendiri,,,dadaaaaaadah..daadaaaaah cantik 


Kalo Baca jangan setengah-setengah,,masih ada lanjutannya nyesel kalo gak baca,,ahhaha,,,cuuss yuuk

  1. Ready To go Menjemput Surga "Sempu" #Part1
  2. Perjalanan Sendang Biru "Sempu" #Part 2
  3. Welcome To The Jungle "Sempu" #Part 3
  4. Surga Itu,,Buliran Pasir,, Bintangku Yang Ku Rindu#Part 4
  5. Tersesat Didalam Hutan Sempu #Part 5



Lanjut bacanya yuk!!!...

Surga Itu,,Buliran Pasir,, Bintangku Yang Ku Rindu "Sempu" #Part 4

SURGA ITU,,BULIRAN PASIR,, BINTANGKU YANG KURINDU

Dan jeeeeeeeeeeeeeng..jeeeeeeeeeeng….jeeeeeeeeeeeeeeeeng,,,”WAHAI PELUH…KAKI SAYA SUDAH DISINI,,YAAA DISINI BERHASIL MELAWAN MU untuk melihat SEPOTEK SURGA TUHAN YANG MAHA SEGALANYA” dan mimin pun sudah di depan mengecek kedatengan satu persatu dari kami….


Deburan ombak malam hari,hembusan angin yang menyapa seolah menyambut kami, dan akhirnya kaki ini pun menginjakan buliran-buliran pasir putih,,yah ini yang kami tunggu buliran-buliran ini setelah berjam-jam peluh membanjiri segalanya hingga badan pun sudah tak dapat bercerita lagi untuk menunjukkan wujudnya. Dan tengoklah langit tuhaan ke atas,hamparan bintang menyapa memberikan senyuman kepada jiwa-jiwa petualang yang telah lelah menyusuri tiap langkah penuh harapan dan ia membayarnya dengan penuh keindahan, yak mereka cantik sungguh cantik sekali J. Temen-temen dari IPKA yang sudah tiba sehari sebelumnya sudah menyiapkan minuman hangat “teh,kopi,susu” yang siap menyambut melepas dahaga. Berada di antara tenda-tenda yang berdiri diatas buliran pasir putih dengan segelas teh hangat mampu melepas semuanya. Yak ini lah cara tuhan menjaga alamnya dengan melalui sebuah perjuangan tuhan menjaganya,karena tanpa perjuangan mungkin tidak akan terbayar seperti ini. J.


Malam terasa panjang,menikmati tubuh yang terhempas bersama pasir-pasir putih di surganya tuhan, deburan ombak yang saling saut menyaut memanggil seraya ingin dihampiri, dan cantiknya sang langit dengan ribuan bintang-bintang menemani tiap gerak bola mata. Ada mereka yang menghabiskan malam dengan mengobrol dari dalam tenda, ada mereka yang meratapi luka-luka di kakinya dari dalam tenda, melelapkan mata dibalik hangatnya tenda , adapula yang bersenda gurau kecil disamping tenda. Gak rela kalau harus memberikan mata ini terpejam lebih awal setelah perjalanan yang cukup panjang, gak rela jika harus merelakan mata ini terpejam tanpa menikmati beratap bintang. Ada hendy “pecel” yang sudah siap dengan gitar emasnya yang ditenteng jauh dari ujung genteng atap rumahnya dan suara nya yang katanya emas ber 24 karat sampe karatan,,hahahha..dan jimatnya “buku contekan lirik-lirik lawasnya” ( sesuai sama wajah kalo ini mah ),,hahaha. 

Di petikannya satu persatu jreeeeeng…jreeeeeeeng….*lagu jawa koplo bergulir* #lha,,ahahha,,yaa suara emas,perak,perunggu nya pun keluar mau mau enggak-enggak ditambah dengan timpalan suara mimin surimin. Malam makin larut, mata belum mau bergeming,teman-teman lain sudah berada pada habitat tendanya, sementara saya, fahri, farah,nina,doring, noval, dan mimin masih dengan battle UNO nya dengan per-bully-an tingkat nasional..hahahhaah…malam makin larut cahaya bintang makin memenuhi tiap sudut langit, aaah memang suasana seperti ini lebih tepatnya adalah tidur beratap bintang dan saling bertukar cerita satu sama lain, tenang rasanya membiarkan tubuh hilang dari keramaian kota merasakan sepinya sudut bagian lain milik tuhan dan mendengarkan bisikan-bisikan alam seraya ingin ada yang disampaikan.

HAPPY BDAY PESUT AIR SEMPU “PECEL”

Jam sudah hampir menunjukkan pukul 12 malam menuju tanggal 11 maret 2013,,yak ada rasa khawatir yang menghampiri,khawatir karena sesuatu,yak saya,farah,nina mencoba mengingat-mengingat dan mengubek-ngubek bingkisan kecil special yang sudah kami “MANJA ADV” siapkan jauh-jauh hari apakah terbawa atau tidak ketika repacking di sendang biru. Yak karena crowdednya suasana repacking kami terpaksa benda tersebut hanya tinggal tertinggal di truck TNI. Hopeless!!Cuma saling berbisik dan bingung  “yah gak kebawa,gimana dong,ga seru nih, ga jadi sesuatu benda nya ketinggalan”. Yak rencana kejutan bday party pecel seketika hopeless,bingung mau jadi kasih kejutan atau enggak, bolak-balik saya memastikan ke temen-temen “jadi gak?jadi gak?”..”yaudah seadanya ajah”..satu hal lagi gw mencoba mengingat-ingat apakah lilin segede bagong yang biasa dipake jaga lilin crew bto yang sudah dibawa dari rumah di bawa atau enggak ketika repacking karena tinggal itu senjata satu-satunya biar si pecel’ilham’ bias ngider nyari mangsa di sempu,,ahhaha. Ubek-ubek 2 carriel fahri dan doring,,taadaaaaaaa…syukur masih kebawa. 

Jam 12 pun sudah lewat, sementara pecel yang berada di bibir pantai bersama temen-temen IPKA gak tahu sama sekali. Sementara yang lain masih ribet dengan UNO nya yang belum kelar 1 puteran, dan gue yang rempong nyari piring berharap bisa bikin gundukan kue dari pasir untuk bisa menancapkan lilin bagong yang ada sudah tidak jatuh ketika menghampiri pecel. Ngobrol sama mimin yang malah sama-sama bingung ujungnya dan manut-manut ajah -_______-..hadehh..dan akhirnya ditengah angin yang cukup besar beberapa kali mematikan korek yang dinyalakan mimin, akhirnya kami pun menghampiri ke bibir pantai,menghampiri para penyanyi-penyanyi yang sudah sejak isya nyanyi tak henti-henti memecahkan malam dengan suara membahananya cetar.dengan membawa piring replica kue ulang tahun pasir sempu dan lantunan lagu SELAMAT ULANG TAHUN pun menghampiri pecel

”HAPPY BRITHDAY PECEL 11 MARET 2013 SEMOGA SELALU SEHAT DAN MENG-OBAMA” #Struucturee lee structureeeee…dan suasana pun menjadi riuh ramai dan super lebay,,wahahah,,ikan pesut lebay pun terdampar dikubangan pantai.sumpaah lebay gilak ikan pesut si pecel sampe melorot-melorot..wahahahaa…rencana di luar ekspektasi yang sudah di rencanakan sebulan yang lalu. Tengkyu mimin bantuannya meski ujungnya manut-manut aja,,dan si gak inget kalo gak diingetin si pecel ulang tahun.. HAPPY BORNDAY PECEL Semoga jadi sesuatu yang berkesan dari kita Manusia Jahil. J. *masih tetep berdoa bingkisan gak ilang di truck*








MATAHARI MENYAPA DENGAN SENYUMAN TERBAIK

 “ dan dia yang cantik yang mengisi malam menukar singgasananya kepada si pemberi hangat alam" pagi yang indah dan cerah bersiap memanjakan mata melihat sang perawan cantik”sempu”…aaaaaahh,,beningnyaa,,lembutnyaa,,sejuta mahakarya Tuhan tertoreh disini..menyadarkan akan dia adalah pencipta segalanya si empunya-NYA. Pasir putih yang menyentuh lembut, dan hijaunya air sempu tampak memanjakan mata serta beningnya didalam seolah ingin berkaca,menyambut pagi penuh mentari. Ini surga, surga dibalik carut marutnya Indonesia. Tampak dari balik tenda beberapa orang sudah berada diatas karang-karang, karang yang membawa kita melihat birunya  samudera,laut lepas yang menyambut dengan deburan ombaknya yang menghempas tebing serta karang-karang disekitarnya. Pagi itu, awan pun terlihat cantik,gumpalannya seolah menggoda siapapun yang melihatnya untuk menggapai,,”aaaah tuhan betapa indah milikmu…”

memandang sejenak lautan lepas, menatap jauh ke depan dan merasakan kebesaran tuhan menjadi sesuatu yang begitu membahagiakan, ada rasa damai menyapa melihat semuanya begitu luas. Lagi-lagi ini cara tuhan buat mereka yang mau berusaha menggapai sesuatu yang sulit, maka ia membayar kesulitannya dengan 3 kali lipat. Karang yang cukup tajam, cukup merepotkan kaki yang saat itu tak beralaskan, ah kami pikir hanya sebuah karang biasa,tapi ternyata lebih,,hahha,,yah lumayan sekedar sebagai pijat refleksi kaki,meskipun sebenarnya kaki sudah cukup bonyok sana sini lecet akibat tracking . 

Salah satu Dosa besar kalo satu hal tidak dilakukan disini yaitu time to take pictureee,,yeeeah,,mari bernarsis ria,sekedaar 1,2,3,4,5 gaya sampe mati gaya harus di icip disini..hehheheh.. mimin yang masih bikin pulau khusus di tangannya tadi sudah Nampak menuju karang kita..sinyal usil, ekstrim udah berasap keluar dari kepalanya tertangkap oleh gw, farah, nina,mega,dan mas beni. Tanda nya LET’S GOO, TRYING THE ANOTHER EKSTRIM ACTIVITY,,ahhahahhaah*biasa aj sih klo menurut mimin* #eyabodoamat..*GAK BOLEH DILEWATKAN..INGAT..INGAT CRING!* *kedipskedips*..edisi nyeker men kali ini dibawa enak aja, ngintilin si mimin yang entah mau dibawa kemana ini kita,mau diajak melihat apa,pokoknya ikut aja, kenapa yang lain gak ikutan?ya karena gak mau,soalnya si mimin gak jelas mau diajak kemana,,hahhaha,eyatapi mau jelas gak jelas yang penting berangkat. 

Karangnya makin ganas, lewat semak-semak, jalan sempit, manjat-manjat berasa wallclimbing,makin keatas,lewat jalur ini sampe buntu akhirnya dan salah jalan ternyata *jitak mimin*, turun lagi..naik lagi,manjat lagi..keinjek lagi tangannya..keinjek lagi kakinya*bahahhah* sampe atas yak nyasar lagi..SELAMAT ANDA MENDAPATKAN CERET CANTIK!!..manjat lagi,makin sempit jalannya,makin ribet pegangan sana sininya dan udah semakin tinggi..dan
 






jreeng jreeng jreeengg TUHAN MAHA SEGALANYA,,SEPOTEK SURGA MAHAKARYA TUHANdiatas puncak tebing sempu ini yang bertuliskan DILARANG NAIK BERBAHAYA! Semuanya terlihat indah, semuanya surga, Cuma bisa bengong se bengong-bengongnya terhipnotis dalam hitungan beberapa detik. Speechless.. Speechless..ngeliat semuanya,gak percaya dari atas sini dengan mata kepala ini semuanya terasa indah,kayak lagi liat chef juna sampe ngences ileran..*jangan dibayangin tar gila*. 

Berdiri di puncak tebing yang memisahkan antara sempu yang memiliki air yang berwarna hijau dengan lautan lepas yang berwarna biru layaknya RAJA AMPAT,,yak melihat raja ampat ini persis seperti Raja Ampat, berdampingan seperti yang terlihat ketika disana bener-bener bikin speechless, dan memaksa gue buat TERIAAK iya TERIAK SEKENCENG-KENCENG nya..INDONEESIAA……HAAI INDOONESIAAAA!!!..udah bodo amat diliatin sama diomelin anak-anak, udah bodo amat deh dibilang norak, sama orang-orang dibawah yang dideket tenda nantinya ngeliat kelakuan gue kayak gitu..hahhaha,dan ternyata emang suara gue kenceng banget toa masjid kalah,hahaha,,sampe-sampe fahri dan doring dibawah sadar kalo itu gue yang teriak-teriak ala-ala tarsan kece dari atas tebing,,hahhahahhah,,dan mereka pun nyusul ke atas,entah lewat mana,atas dasar iri yang pasti pengen ada diatas juga.alhasil cring nyampelah mereka juga diatas.. 

YAP!! The gengjes 7 kurcaci plus mimin 1 anak ilang berada diatas.uyeeeeeeeyeeee. puas melihat keindahan raja ampat dengan sempu layangan sepasang laki-laki dan perempuan yang berada di pelaminan #tsaaah..*uhuuk*. Pesan gw, jangan pernah naik kesini karena ada tulisan “DILARANG NAIK BERBAHAYA” eyatapi kalo gak ketauan ya gapapa lanjut..hahahhaa..Cuma Tuhan,tebing,Palang pengumuman yang tahu….amin..







JAGA DIA YANG MENJADI MAHAKARYAMU TUHAN

Matahari sudah semakin senyum 100 jari sampe kuning giginya, nasi soto dan sambal bawangnya yang supeeeeer gilak ENDEEESSnya*gaya banci ANTV*  siap disikat dalam hitungan menit *ngeces*..belum makan dari orok 2 piring sempurna didalam perut berjaga-jaga jangan sampai cacing-cacing perut berteriak nge-rock n roll didalam hutan sampe seantero hutan denger cacing perut gue lagi pada sholawatan kaya pas berangkat..bahahhahahah *bodoamat*. Repacking barang bawaan,dan ingat “ HANYA BOLEH MENGAMBIL GAMBAR TAPI TIDAK UNTUK MENINGGALKAN BARANG BAWAAN’SAMPAH’ “, Yap misi terakhir untuk menjaga surga ini tetap cantik adalah dengan membawa kembali barang-barang yang telah pakai alias membawa sampah-sampah makanan serta botol yang telah dikonsumsi maupun kita temui selama dalam perjalanan pulang. Dengan gaya-gaya ala pendekar pengemis dengan kresek orange yang super kece diiket ke carriel dan kumpulan beberapa botol yang diseret-seret persis kaya arak-arakan sunatan massal tinggal cari kepala singanya aja…ahahhaha. 


Dengan kesepakatan bareng “pelan-pelan aja biar gak terpisah”..melewati kembali jalur yang sama ketika berangkat dengan kondisi hutan cukup kering tidak separah ketika berangkat, ditambah lagi dengan tanggung jawab baru selama perjalanan adalah memungut apapun itu jenis sampahnya,sampai-sampai beberapa kali menemukan potongan sandal maupun sepatu yang tak berdaya,ya asal jangan sampe nemu potongan kaki ajah,,,*eya horror aja*..ya meskipun ini dijadikan salah satu games tapi malah jadi berpikir yasudahlah ribet pungut aja yang didepan mata, mau dapet reward atau enggak nantinya…*ehem*..dengan formasi 14045 layaknya kesebelasan Chelsea yang kelaperan yang ngubek-ngubek hutan maka doring dan mega yang sudah jalan duluan agak terpisah dengan kita, maka yudha yang berada didepan,kemudian gue,lalu nina, farah, dan penutup si pejuang carriel tukang modus si fahri berjalan menyusuri hutan,,sambil sesekali berkata-kata “ooooooooo00..*bullet* begini toh tracknya semalem sampe tobat haduh haduhan”..menapakan kaki ditanah yang begitu pekat begitulah kondisi hutan dalam perjalanan pulang dari sempu.



Lanjut bacanya yuk!!!...

Welcome To The Jungle "Sempu" #Part 3

SAATNYA TEMPUR “SAY HELLO TO LUMPUR”

Oke,mental udah dipersiapkan dengan baik,yap kita akan mulai tracking dari pulau sini, tracking dengan kondisi hujan/habis hujan bisa sampai 6jam dan kondisi kering hampir 2 jam,,jadi doa banyak-banyak semoga malaikat baik dihari itu gak lagi kesel terus nurunin hujan deh,,hehhehe..okeh mental udah cukup baik,berarti bagus..nah buat pakaian,please yah buat para wanita yang ahem ehem,,ini bukan pantai biasa,,ini pantai super luar biasa hampir-hampir mau binasa kalo gak dilestarikan..jadi berpakaian lah casual,casual untuk siap blusukan siap dengan kotor-kotorannya,,kalo kata iklan mah*gak kotor ga kece #ehkode*…jadi jangan pake baju-baju dress,pakaian ala-ala hijabers,,ahhahahhah,,sumpah itu bikin ngakak papasan dengan beberapa orang yang baru pulang dari sempu,,mulai dari yang ber-dress ala-ala baju tidur baju pantai di bali,,hijabers-hijabers gitu,,laah mau catwalk buu di pantai,,ahahhahahaha *tepok jidat*…jadi pakailah celana pendek/panjang dan kaos, jangan celana jeans ataupun celana yang mepet badan yang kalo diliat kaya kue lepet siap digulung terus dimasukin ke mulut,,dijamin lo bakalan susah bergerak,,ahahhahhaahahh..


dengan bismillah dan salam pukul 15.30 track dimulai dengan dibagi 3 team perteam bagian 15 orang, pemain depan ada si mimin dengan badannya yang super singset kaya lidi beserta carriel 85L nya yang super padat *bawa orok kayanya didalem* dan di pemain tengah ada di pemain import dari amehrikah jauh-jauh*pake H* yang tukang geguyon si Ilham/hendy dan di pemain belakang ada temannya agung Hercules si badan besar semi kekar mas didin dengan carrielnya berisi 10 aqua 1.5liteeeer *aqua aqua mijon mijon *gilee ndrooo*,,ahhahaa,,,yak Cuma BERTIGA DOANK BERTIGA CREWnya*capslock jebol* WOOOOW UWOOOOO *gaya tarsan* banget dan anak-anak piyiknya ada 45 orang…”SELAMAT BERJUANG NAK UNTUK NEGARA MU NEGARA TERCINTA BTO KIBARKAN BENDERA DISANA”*hormat gerak*,,#okesip,,ahhaha…


gw dan nina yang berada dibarisan depan bersama mimin dan temen-temen lain(farah,doring,fahri,mega) yang berada di garda tengah..alam mulai menyambut kami semua ya kami makhluk biasa yang mulai menyatu dengan alam-NYA,,mencoba untuk berjumpa dan menyapa pada becek,lumpur,pohon,dedaunan,ranting,pohon-pohon tumbang serta segala jenis binatang yang ada disana. Satu persatu kaki menapakan di tanah bertahan mencari pijakan diantara ia yang rentan agar bertahan untuk bisa mencapai suatu tujuan. Lumpur yang pekat membuutuhkan peluh yang tidak biasa tapi disanalah semua asa cerita tertaut berbicara seolah mengajak ngobrol berbagai cerita. Menyusuri tiap pijakan yang ada semua orang melangkah bersama melawan medan yang disajikan tuhan untuk bisa mendapatkan sesuatu didepan sana,akan tetapi lebih kepada melawan diri kamu ya dalam sebuah perjalanan melawan diri mu sendirilah yang menjadi tantangan. Sungguh kuasa nya Tuhan menciptakan alam yang seperti ini, menciptakan segala ciptaannya untuk berada di dalam pulau ini, dan seperti 

“ orang yang bersyukur adalah orang yang mampu melihat hamparan alam  yang telah diciptakan tuhan agar kau selalu bersyukur pada-Nya dan menjaganya” *sya_sya*

Untuk dia yang pemula mungkin perjalanan ini menjadi perjalanan yang tersulit dengan segala licinnya tapi perjalanan ini akan menyimpan berbagai perjalanan hidup kelak membawa cerita serta cinta J*kaya judul pelem*. Track yang bisa dibilang tidak cukup mudah menyebabkan kelompok pun terpecah-pecah menjadi beberapa kelompok,ya itu semua dikarenakan kondisi fisik serta kecepatan dari masing-masing individu,jadi toleransi dalam perjalanan semacam ini diperlukan terhadap sesama,,kalo bahasa turki nya itu “ wees alon alon asal blankon kelakon”, badan sudah tak berwujud seperti layaknya ketika berangkat dan tubuh pun sudah mulai berkenalan dengan lumpur dan kotor dimana-mana,,ya inilah kami kami yang ingin belajar dan salah satunya belajar melalui alam J

  Satu persatu pun fisik teman-teman mulai goyah, terperosok, terjatuh, keram, pusing, luka, bengkak, susupan di kaki semua jadi 1 rasa..matahari pun mulai memberikan waktu kepada bintang untuk bisa menemani kami.langit perlahan gelap menunjukkan kami sudah berada diambang batas malam dan sore dan kami pun masih berada di tengah hutan. Headlamp..center..dan sejenisnya di persiapkan dengan baik ya, jangan kaya si mimin headlamp cenat cenut kriyep-kriyepnya yang dibawa jadi repot sendiri *headlampku masih kah kau bertuan dengan mimin??* #pasrah.. perjalanan makin sulit ditengah malam dalam hutan dikarenakan banyak diantara kami yang tidak membawa benda tersebut, alhasil perlahan-lahan dan gantianlah kami berjalan bersama menyusuri hutan yang gelap, disaat seperti ini rendahkan ego mu,’merunduklah’,berusaha dan terus melangkah untuk sesuatu yang akan kau dapatkan yang tidakan terbayar rasanya oleh apapun. J. Gw dan temen-temen yang lain pun mulai terpecah-pecah,,mimin yang entah sudah jauh didepan*udah sampe kayaknya*, ilham dan didin yang jauh dibelakang dengan beban yang di panggulnya sempat goyah..*semangat masnyah*.. beberapa kali harus terperosok lobang kayu, keram kaki yang luar biasa, serta gaya merosot yang memang memaksa karena gak memungkinkan kaki untuk menapak, merangkak mencari pegangan beberapa akar dan batang yang jadi alat bantu selama perjalanan. Gw pun yang berjalan didepan Cuma bertiga bersama noval dan rina dengan senter noval yang udah megap-megap hampir gak sanggup untuk bertahan serta headlamp mimin yang udah taiarap sambil jongkok cahaya gak bisa diharapkan*tukeran*, didepan jauh sudah gak ada orang, dan rombongan dibelakang pun yang cukup jauh tertinggal. 

Akhirnya kita bertiga pun mencoba terus jalan dengan menebak-nebak dan saling mengingatkan sisi kanan kiri jalan yang licin,jurang,atau bahkan segara anakan,dan sambil berteriak sekenceng-kencengnya berharap ada jawaban sautan dari orang didepan baik itu mimin atau siapapun itu tapi ternyata GAK ADA BEROH! L, ya ikutin jalan perlahan-lahan dengan kondisi kaki gw yang jadi semakin sering keram selama perjalanan setelah terperosok kayu besar, dan celana gunung kiri resleting yang robek jadi celana ¾*aurat men aurat -__-*, makasih noval dan rina sudah membantu J. Suara ombak mulai memecahkan malam dari dalam hutan, seneng rasanya seperti menemukan sesuatu ditengah titik lelah..yak AYOO SEMANGAAT UDAH dekeet,,iya udah deket SEVEL SLURPHY ES KRIM ada di depan dan ini beneran udah gak di PHP-in lagi sama jalanan.hahhahah,,,bertemulah dengan mas beni yang membantu kita ternyata dia sudah sampai disana duluan. 



Lanjut bacanya yuk!!!...