FOLLOW @ INSTAGRAM

 photo 2_zps1mahdf3p.jpg

On My glasses

Sunday, December 26, 2010

Hotel Multi bintang dan berharganya uang Rp.500,,

lets see

lets see


Pernah gak sih punya keinginan gimana rasanya tidur di kuburan??atau berdiam diri malam-malam gitu dikuburan,pengen tau ada apa di kuburan kalo malam-malam??hmm,,mungkin gak ada kali yah,ato ada tapi cuma pikiran sesaat doank, atau bahkan kalaupun ada pasti dibilangnya "gila/sok berani atau dibilang gaya-gaya-an" .Tenang saya akan menjawab semua rasa itu,yap bagaimana merasakan dan menjawab semua pertanyaan-pertanyaan diatas,bukan dengan ikut acara uji nyali yang biasa di reality show TV-TV gak jelas,tapi ini saya langsung datang dalam rangkaian satu acara DPSM 89 yang dikarantina selama 7 hari 6 malam,memang awalnya saya pun gak pernah berpikiran akan merasakan kegiatan ini,tapi ya sudahlah ikhlas saja. yah tepatnya jumat dini hari pkl.00.00 kami peserta pelatihan di instruksikan untuk membawa sarung dan pulpen saja dan tidak diperkenankan untuk ngobrol. dengan berbekal peralatan solocamp yang isinya tenda single yang bisa buat jas ujan juga dan selembar matras single nge-pas badan dan juga beberapa makanan kecil. saya dan 64 teman lainnya yang berasal dari perwakilan seluruh indonesia satu persatu dengan sistem culik kami ditempatkan diantara makam-makan yang membisu. dan saya dengan 5 teman saya lainnya kebagian dimakan-makan yang sudah agak lama dan sangat padat serta banyak pepohonan dibandingkan dengan teman yang lain yang berada di depan yang masih dapat pencahayaan lampu jalan,sedangkan kami hanya sinar rembulan. dibukalah satu persatu isi tas kami,mulai menggelar kain,menyalakan lilin dan mengisi lembar instropeksi diri.
     Dengan suasana yang teramat sangat hening,desiran angin malam,dan suara-suara binatang malam meramaikan tempat yang dibilang sebagai hotel multifungsi berbintang 5 itu, ya disinilah tempat semua kehidupan dunia berakhir,hanya sebuah gundukan tanah dan taburan bunga yang terlihat,berjejer ratusan nisan yang sudah membisu siap menghadap para malaikat untuk diperhitungkan amalnya. dan semut-semut merah pun menjadi salah satu penghuni setia hotel berbintang itu,ternyata tidak sedikit melainkan mereka banyak sekali dan saya yakin mereka pun salah satu saksi akhir dari kehidupan manusia yang berada di hotel tersebut,sampai-sampai saya yang sedang mencoba merenungi kehidupan saya dalam secarik kertas seolah-olah tidak diizinkan oleh semut-semut itu.yah mereka itu bukanlah semut-semut merah yang menggigit seperti biasanya, dan mungkin memang mereka diciptakan untuk menemani saja. yah meski agak terganggu sedikit saat mengisi,tapi anggap saja mereka ingin menemani saya. bener-bener hening sekali suasana makam, ketika saya membutuhkan pertolongan untuk mendirikan tenda tersebut ataupun rasa ingin menyampaikan ketakutan yang biasa disampaikan ke teman,kali ini hanya bisa terdiam dan berbicara kepada diri sendiri,dan hanya bisa curhat dan ngobrol langsung dengan allah,yah ketika keadaan seperti ini barulah sadar kalo allah tempat menggantung semuanya serta keyakinan kita ke DIA klo jika percaya dengan-NYA semuanya akan baik-baik saja. cuma bisa minta tolong sama allah,dan berkali-kali berdzikir dan menguatkan hati untuk tidak berbuat macam-macam disana hingga subuh tiba. rasa ser-seran pun seing menghampiri ketika bermacam-macam suara bermunculan,mulai dari suara salam yang begitu halus terdengar berkali-kali,suara rawungan minta tolong dan suara-suara kresek-kresek yang muncul dari arah jurang, dan teman mencium bau kapur barus,kunyit serta anyir,,mencoba berpikir postif dan menguatkan hati bahwa itu bukanlah apa-apa,tapi apa daya saya cuma manusia biasa dan ketika seperti inilah terlihat betapa lemahnya iman saya menghadapi semuanya,yang padahal jika dipikir-pikir ini adalah rumah masa depan saya,rumah terakhir setiap manusia didunia,kenapa harus takut????burung gagak yang nyaring dan burung hantupun mewarnai malam itu. saya dan teman-temanpun mencoba menikmati pengalaman pertama tersebut yang jika dipikir-pikir penjaga kuburan ataupun penggali kuburan pun belum pernah merasakan tidur sejajar bersampingan dengan nisan-nisan tersebut,berarti sya dan ke-64 teman saya lainnya dengan begini merasakan 2 kali bagaimana rasanya bebaring ditempat terakhir ini,meski yang 1 ini kami berada dalam keadaan sadar,tidak seperti manusia lainnya yang hanya merasakannya sekali. dan kami sangat bersyukur sekali bisa merasakan atmosfir ini.

-------------------------
Hal kedua yang membuat  saya dan teman 1 team saya banyak belajar dari pelatihan ini adalah disalah satu rangkaian kegiatan menjual sesuatu untuk mendapatkan profit hanya dengan uang 400.000 yang kami miliki dengan jumlah 1 team=8 orang. dan team saya pun terpetakan di Terminal Depok., uang 400rb rupiah harus kami olah sedemikian rupa untuk bisa mendapatkan untung,sedangkan di uang tersebutpun mencakup ongkos kami sekitar 40.000 ( PP ) dan makan siang kami, habis sudah klo digunakan semua. dipikiran kami hanya satu,jangan sampai kami nombok untuk kerugian semua,karena kami sudah tidak punya uang. dengan indikator-indikator tersebut,ketika sampai dipasar,mulailah kami menganalisa pasar,melihat apa yang bisa kami jual dan tawaran jasanya hingga menghasilkan uang,dengan kesepakatan bersama akhirnya kamipun menyebar di pasar dan teminal. hanya dengan berbekal kesepakatan,kami dibagai dalam beberapa kelompok dan harus berkumpul disebuah masjid dekat terminal,karena tidak adanya alat komunikasi(hp). saya pun berpisah begitu pula dengan yang lainnya,dan akhirnya saya memutuskan menjual TEH IJO yaitu teh yang ada dalam cup persis teh poci dengan harga dari penjualnya Rp.2000,dan saya jual dengan harga Rp.2500,bersyukur akhirnya si bapak penjual mau kerjasama. dan akhirnya saya pun meenjajakan minuman tersebut dengan baki yang saya bawa-bawa, teriknya matahari membuat sedikit lemas tapi saya sangat semangat karena ada yang bisa saya jual. saya pun mulai berjualan memasuki Stasiun Kereta Api Depok,masuk-masuk ke-peron,menelusuri sepanjang pasar depok,berputar-putar di terminal,naik turun bus. dan yang amat sangat membuat saya sadar dan merasakan rasa susah adalah betapa saya ingin sekali minum karena tenggorokan saya yang teramat sangat haus tapi saya tidak memiliki uang sepeserpun untuk membeli,,sedangkan saya sedang menjajakan es teh yang sangat segar sekali dengan cup yang basah karena dingin dengan es batu yang sangat penuh, seketika saya merasakan sedih " ya allah,saya haus sekali dan ditangan saya ini ada minuman yang bisa menghilangkan dahaga saya,tapi saya gak punya uang sama sekali ya allah,saya ingin minum".

  "ya allah, ternyata ini rasanya gak punya uang sama sekali hanya untuk minum saja,"
  "ya allah ternyata ini rasanya menjadi mereka yang hidup dijalanan dengan terkadang tak punya uang"
 " ya allah,ternyata ini rasanya menjadi mereka yang hanya bisa memiliki keinginan saja bahkan hanya untuk membeli gorengan saja,"
 " ya allah,ternyata begini rasanya berjuang hanya untuk sekedar mendapatkan Rp.500 rupiah saja harus melawan teriknya matahari dan menahan peluh keringat serta debu jalanan,pasar dan terminal"
" ya allah, ternyata begini rasa bahagianya ketika mendapatkan 1 pembeli "
" ya allah,ternyata begini rasanya harus bersabar hingga berjam-jam hanya untuk mendapatkan beberapa rupiah saja."

yah bersyukur sekali saya dan teman-teman dapat merasakan hal tersebut,yang mungkin jika kami tidak mengikuti acara ini kami tidak akan pernah merasakan susahnya berjuang dijalanan, membiarkan tubuh kami berpeluh dengan keringat dan kulit kami terbakar oleh matahari. ya mungkin, diantara kami masih ada yang manja tapi dari sini allah memeberikan kami kesempatan untuk belajar dan merasakan itu semua,agar kami tidak meremehkan mereka dan peduli terhadap mereka. dan 1 hal lagi,hanya pertolongan allah lah segalanya dapat di mudahkan.

Lets see

lets see
lets see

0 comments: